| Data Diri | Biografi | Diskografi | Info Acara | Berita |  

    | 

Kord Gitar: Mabuk Cinta (Album 50:50, 2007)


Intro = E F#m G#m F#m E

E F#m G#m F#m
Pagi ini ayamku berkokok keras sekali
E F#m G#m F#m
Seperti memaki bangunkan aku dari mampi
E F#m G#m F#m E

Daram diram… daram dararam diram daram diram

Hari ini pacarku yang cantik telah kembali
Melelehkan hatiku yang selama ini mati suri
A G#m F#m E E-F#m-G#m-A
Aku bahagia sekali lagi ku jatuh cinta
A G#m F#m B
Hari istimewa karena kau kembali percaya padaku

Chorus

E F#m G#m F#m
Oooo hari ini aku bahagia kau kembali….
E F#m G#m F#m E F#m G#m F#m
Oooo hari ini aku bahagia Jatuh cinta lagi …

E F#m G#m F#m
Wangiku, hangat mentari semua jelas kurasakan asik sekali
E F#m G#m F#m
Rasa benci sakit hati terbang menghilang jauh pergi

Aku bahagia
denganmu lagi ku jatuh cinta
Hari istimewa
Karena kau kembali percaya padaku

Chorus, intro

Guitar intro = E F#m G#m F#m

A G#m B E
Jika aku tahu dari dulu saja aku tak mau hianati kamu
A G#m B
Jika aku tahu begini rasanya aku mau bahagia sampai mati

Chorus
F# G#m Bbm G#m
Oooo hari ini aku bahagia kau kembali….
F# G#m Bbm G#m
Oooo hari ini aku bahagia Jatuh cinta lagi …

coda = E F#m …….
Ku mabuk cinta ….
Lagi-lagi mabuk
Lagi-lagi cinta

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Yang Tercinta (Album 50:50, 2007)


intro = F C 2X

F
Tidurlah dalam pelukanku
C
Lelaplah dalam mimpi indah
F
Biarkanlah sejenak saja
C
Berlalu semua luka luka

Dm Am
Tenanglah tenanglah
B E
Hapuskan semua duka derita
Dm Am
Tenanglah sayangku
B E
Pasti kan ada hari yang indah

Andaikan masih ada resah
Eratkan lagi dekapanmu
Dan sekali lagi kau cobalah
Meski lelah hati yang ada

(*)
Tenanglah sabarlah
Pasti kan ada hari yang indah
Dekatlah sayangku
Hapuskan semua duka derita

Am E
Biar
Dm F
Kita menipu diri dengan hangatnya cinta
Am E
Oh biar
Dm F E
Lupakan sementara semua duka terasa

F C
Ho... ho ho ho
Ho... ho ho ho

Back to (*)

Am E Dm Am
Tidurlah ... tenanglah
Am E Dm A
Tidurlah ... tenanglah


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Apakah Aku Benar-benar Memiliki Kamu (Album 50:50, 2007)


Intro = Am G F 2X
Am G F E 2X

Am G F E
Tlah ku berikan semua yang ada di dalam jiwa
Am G F E
Tak tersisa walau sekecil debu
Am G F E
Ku ikhlaskan goresan rasa namun kata yang indah
Am G F E
Slalu berlabu di tempat yang salah

Am G F E
Hari sepi menikam dalam
Am G F
Tak adakah secercah harapan

Bridge = Am G F

Hidup cinta yang hampir karam coba aku tahan
Sempat goyah sempat aku bosan
Hasrat hati yang kini terganggu oleh sara ragu
Kemanakah rindu yang kemarin

Reff:
Am G F E
Ungkapkanlah isi hatimu
Jangan pernah berpaling dariku
Tunjukkanlah rasa cintamu
Jangan sampai aku bertanya

Apakah aku benar-benar memiliki...


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Ikan-Ikan (Album 50:50, 2007)


Intro = D G A .....
D
Ikan-ikan kecil
G A D
Jadi santapan ikan-ikan besar
G A D
Agar warna kulitnya berkilau
G A D
Di dalam akuarium kehidupan

Gelembung-gelembung udara
Jadi syarah hidup sejahtera
Jikalau tidak mau celaka
Bikin senang hati pemiliknya

Intro ...

Ikan-ikan kecil
Disudut kiri tepi televisi
Menjadi hiasan tersendiri
Walau tak lama mereka pergi

Ini kisah menahun
Juga tragedi bertahun-tahun
Dibungkus merdu gemerincik air
Jadi hiburan keluarga rutin

Intro

Chorus
C G D
Ikan-ikan kecil mati
C G D
Dimakan ikan-ikan besar
C G D
Walau begitu adanya
F C G D
Ku akui hatiku tergetar

C G D
Ikan-ikan besar mati
C G D
Sgala yang hidup pasti mati
C G D
Begitu pun pemiliknya
F C G
Penjual dan penikmatnya
F#m G
Tak ada yang lepas dari kematian

F#m G
Tak ada yang bisa sembunyi dari kematian
Pasti!

Intro .... chorus


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Tak Pernah Terbayangkan (Album 50:50, 2007)


(*)
E C#m
Tak pernah terbayangkan
B A B E
Bila harus berjalan tanpa dirimu
C#m
Tak pernah terpikirkan
B A B A
Bila aku bernafas tanpa nafasmu
F#m B
Nafasmu

C#m B Asus
Takdir sudah pertemukan kita
C#m B Asus
Tuk berdua dan saling menjaga
C#m B Asus
Dan tak mau aku melewati
A B
Semua ini tanpamu

Kau hangatkan genggaman tanganku
Dan berkata akulah milikmu
Dan tak mau aku menjalani
Dunia ini tanpamu

Back to (*)
Intro = F Dm C Bb C F 2x

F Dm
Tak pernah terbayangkan
C Bb C F
Bila harus berjalan tanpa dirimu
Dm
Tak pernah terpikirkan
C Bb C F
Bila aku bernafas tanpa nafasmu

End .....
C Bb C Bb
Bila aku bernafas tanpa nafasmu
Gm C
Nafasmu
Dm C Bb
Takdir sudah pertemukan kita


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Negara (Album 50:50, 2007)


D

D G D
Negara harus bebaskan biaya pendidikan
Negara harus bebaskan biaya kesehatan
Negara harus ciptakan pekerjaan
Negara harus adil tidak memihak

(*)
Em G D
Itulah tugas negara
Itulah gunanya negara
Itulah artinya negara
Tempat kita bersandar dan berharap

Em G A
Kenapa tidak orang kita kaya raya
Em G A
Baik alamnya maupun manusianya
Bm G
Dan ini yang kita pelajari sejak bayi
E A A-G-F#m-E-D
Hanya saja kita tak pandai mengolahnya

D G
Oleh karena itu bebaskan biaya pendidikan
Biar kita pandai mengarungi samudra hidup
Biar kita tak mudah dibodohi dan ditipu
Oleh karena itu biarkan kami sehat
D A
Agar mampu menjaga kedaulatan tanah air ini

(**)
Bm A
Negara... negara...
G A
Negara harus seperti ini
F C D
Bukan hanya di sorga di duniapun bisa

Negara... negara...
Negara harus begitu
Kalau tidak bubarkan saja
Atau ku adukan pada Sang Sepi

Negara harus berikan rasa aman
Negara harus hormati setiap keyakinan
Negara harus bersahabat dengan alam
Negara harus menghargai kebebasan

back to (*)


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Ini Bukan Mimpi (Album 50:50, 2007)


Iwan Fals / Yockie S. & Remy Soetansyah

Intro = C Am G

C G
Simaklah laguku ini
Dm G
Tentang sebuah bencana
C G
Tragedi umat manusia
Dm G
Terjadi lagi, terjadi lagi

F Em
Alampun telah bersaksi
F Em
Atas tingkah laku kita
F Em Am
Tuhanpun telah menyapa
Dm Em Am
Memperingati
Dm Em Am
Memperingati

D
Ini bukan sandiwara
Bm E
Ini bukan dalam mimpi
A D
Ini bukan sandiwara
Bm E
Ini bukan dalam mimpi

A D F#m Bm E
Ini kenyataan mari renungi
A D
Ini bukan sandiwara
Bm E
Ini bukan dalam mimpi
A D E A
Ini kenyataan yang ada mari renungi

D A Em A
Demi keselamatan kita bersama
D A Em A
Mari kita berdoa pada Yang Kuasa

Berjanji kembali kejalan Illahi

Berjanji kembali kejalan Illahi

Kejalan Illahi



Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Kasacima (Album 50:50, 2007)


Intro = E
E B A B E
E B

E B
Yang aku mau kau tunggu
A B
Janganlah terburu nafsu
E B
Pasti kudatangi kamu
A B
Tak mungkin kau ku kibuli

(*)
E B
Kasihku kasih terkasih
A B
Sayangku sayang tersayang
E B
Citaku cinta tercinta
A B
Manisku manis termanis

Intro = E B A B E 2X

Rinduku setengah mati
Kalbuku menggebu-gebu
Mari sini dekat padaku
Kucium kau berulang kali

back to (*)
Intro = E B C#m B

Reff:
E B
Hidup ini indah
A B
Berdua semua mudah
E B
Yakinlah melangkah
A B
Jangan lagi gelisah

Intro = C#m F#m A B

Kalau kau tak mau menunggu
Aku tak pandai merayu
Percayalah kau padaku
Percayalah percaya

back to (*)

E B
Suka dan duka biasa
A B
Cemburu jangan membuta
C#m F#m
Senyumlah engkau kekasih
A B
Problema jadi tak perih

E B
Kasihku kasih terkasih
A B
Sayangku sayang tersayang
C#m F#m
Citaku cinta tercinta
A B
Manisku manis termanis

Reff

Coda = Woooohoooooo
E B C#m B E 2X
E B A B E 2X


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Rubah (Album 50:50, 2007)


Intro = A F 2X

A G F
Jaman berubah perilaku tak berubah
A G F
Orang berubah tingkah laku tak berubah
A G F
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
A G F
Manusia berubah berubah - rubah

Intro

Reff1
C G F
Gandhi yang dicari yang ada komedi
C G F
Revolusi dinanti yang datang Azahari
C G F
Lembaga berdiri berselimut korupsi
A G F
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Intro = A G F

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Hukum dan kesehatan diperjual belikan

Intro = A G F

Reff2
Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur
Pemerintah keasyikan berpolitik (ngawur)
Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur)
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang

A G F
Televisi sibuk mencari iklan
Sementara banyak yang tunggu giliran
Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
Dimana aku apa ditelan tsunami ?




Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kord Gitar: Masih Bisa Cinta (Album 50:50)


G
Hari ini
Em
Kau patahkan hatiku
C
Kau patahkan niatku
D
Kau patahkan semangatku

Entah mengapa
Kumasih bisa cinta
Bisa cinta padamu
Ku maafkan salahmu

(*)
C
Berjanjilah..
G D
Berjanjilah untuk
G F#/G Em D
Datang padaku, lihat mataku
Am G#m C D
Akan kucoba perhatikan kamu
G F#/G Em D
Datang padaku rasa hatiku
Am G#m C D
Akan kucoba terus cinta kamu

Air mata tak akan ku uraikan
Hanya mengelus dada
Ku maafkan salahmu
Wo u ou...

Back to (*)


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Ekslusif Iwan Fals di Rolling Stone Edisi Mei 2007

Jangan lewatkan!

THE ROLLING STONE INTERVIEW

IWAN FALS

Sebuah wawancara eksklusif dan mendalam dengan sang living legend penguasa Leuwinanggung, yang bercerita tentang musik sampai politik. Hanya di majalah Rolling Stone edisi Mei 2007. Sebuah penghargaan yang luar biasa bagi sang legenda karena sangat jarang Rolling Stone menurunkan musisi lokal sebagai cover story.

Dapatkan segera majalahnya!

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Wagub NAD Menonton Konser Iwan Fals

[BERITA] Maestro musik dan penyair Indonesia, Iwan Fals, Sawong Jabo dan W.S Rendra, memukau ribuan penonton dalam konsernya di Stadion Harapan Bangsa Kota Banda Aceh, Sabtu (21/4).

Konser bertajuk 'Hikayat Rindu Tiga Maestro' itu dihadiri ribuan penonton yang sebagian besar laki-laki dari beberapa daerah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sastrawan dan penyair asal Aceh, Fikar W Eda dan Fauzan Santa, membuka konser para maestro itu dengan syair karya mereka.

Semangat dan gairah para penonton semakin tersulut ketika seusai shalat ashar, sang musisi Sawung Jabo mendendangkan beberapa lagu terkenal ciptaannya, seperti BADUT dan BENTO.

Tak lama setelah itu penyair W.S Rendra membacakan syair puisinya yang diiringi musik semakin menghangatkan arena konser. Suasana semakin panas saat suara Iwan Fals terdengar dan tak lama kemudian ia muncul dengan dandanan santainya berupa kaos oblong biru dan topi pet hitam ditambah kacamata.

Lagu BELUM ADA JUDUL dibawakannya tanpa diiringi musik pengiring hanya gitar akustik dan harmonika yang dimainkannya telah cukup menyedot perhatian penonton yang ikut bernyanyi dengan sang musisi.

Tembang-tembang lain yang terkenal seperti UMAR BAKRI, PESAWAT TEMPUR, MABUK CINTA, WAKIL RAKYAT dan IBU membuat ribuan penonton semakin larut dalam untaian bait lagu Iwan yang sarat makna kritikan sosial itu.

Sementara beberapa unit mobil pemadam kebakaran berulangkali mendinginkan penonton yang bersemangat. Begitu bersemangatnya para penonton hingga sebagian dari mereka masuk ke dalam barikade yang seharusnya hanya boleh ditempati wartawan yang mengabadikan konser musik tersebut.

Lagu Bungong Jeumpa dan Laksamana Malahayati turut didendangkan Iwan bersama hampir sekitar sepuluh lagunya dan Aceh Lon Sayang mengakhiri konser yang turut ditonton Wakil Gubernur NAD, Muhammad Nazar.

'Hikayat Rindu Tiga Maestro' merupakan konser Iwan Fals yang pertama di Aceh, setelah ia untuk yang terkahir kalinya melakukan konser di bumi Serambi Mekkah itu pada tahun 1986.

Iwan Fals yang nama aslinya Virgiawan Listanto, lahir di Jakarta pada tanggal 3 September 1961, adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia. (sumber : kapanlagi.com*/bun) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Keliling Indonesia, Ingin Bertemu Iwan Fals

[KABAR Oi] Bersepeda untuk berolah raga, bersekolah, ataupun sebagai penyaluran hobby merupakan hal yang biasa dan banyak dilakukan orang. Namun bersepeda keliling Indonesia jarang dilakukan orang. Adalah Ridwan, pemuda setengah baya kelahiran Polewali Mamasa, Kabupaten Polmas, Propinsi Sulawesi Barat 29 tahun silam, mempunyai tekat dan semangat tinggi bersepeda ontel keliling Indonesia. Ia ingin bertemu Iwan Fals.

“Saya bersepeda ontel keliling Indonesia, ingin ketemu muka dengan Pak Presiden SBY, dan Wakil Presiden Yusuf Kalla yang berasal dari Sulawesi. Sebagai fans beratnya, saya juga kepengen sekali ketemu dengan penyanyi Iwan Fals. Tidak hanya itu, saya keliling Indonesia pada dasarnya ingin mengenal lebih dekat Indonesia, dan ingin memperkenalkan Sulawesi Barat,” ujar Ridwan di Yogyakarta.

Menurut Ridwan, sebetulnya dia ingin bertemu Gubernur Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur Paku Alam IX untuk meminta tanda tangan sebagai bukti telah sampai di Yogyakarta. Namun keinginan tersebut tidak kesampaian pasalnya Gubernur dan Wakil Gubernur sedang ada tugas yang harus diselesaikan.

Pengalam pahit selama perjalanan, Ridwan telah tiga kali ganti roda. Kecelakaan di daerah Sumba dampak gempa yang mengakibatkan Ridwan masuk jurang dan luka-luka ringan juga pernah ia alami. Namun pengalaman yang menyedihkan kata Ridwan, ketika dia kehilangan tape yang dipasang di sepedanya sebagai teman di perjalanan. “Saya betul kehilangan, setelah tape saya hilang dicuri di daerah Probolinggo. Kok ya tega-teganya, padahal itu teman satu-satunya di perjalanan,” katanya.

Pengalaman yang tidak kalah menyedihkan yang dialami anak kedua pasangan Muhammad dan Yuliana ini, ketika dia berada di Kalimantan. Selama 5 hari tidak ketemu rumah maupun warga setempat, yang ada hanya hutan dan hutan belantara. Sedang pengalaman yang menyenangkan, di tempat yang disinggahinya, Ridwan banyak mendapat teman, support dan bantuan. Samapai-sampai di daerah Solo, Ridwan kewalahan membawa pakaian seberat 100 kg pemberian orang yang bersimpati kepadanya. “Terpaksa bantuan pakaian itu saya titipkan di Solo, karena tidak mungkin saya bawa, berat sekali. Nanti setelah selesai keliling Indonesia saya ambil kembali,” tambahnya [sumber : pemda.diy.go.id] ***







Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals yang Matang

[FOTO FALS] Sudah lumrah jika bak truk memasang gambar Iwan Fals muda, yang garang, tanpa baju, sedang berteriak di atas pentas, disalin dari foto entah karya siapa, dalam gaya line art cuma hitam dan putih. Tapi truk satu ini berbeda. Mungkin sopir atau juragannya mau realistis bahwa Iwan bertambah usia. Maka dia tampilkan Iwan yang matang, dengan gembung penutup rahang yang menjadi ciri lelaki 40+, dan ekspresi lebih kalem. Teksnya pun tak galak, cuma "Aku bukan Pilihan".

© Foto: Dayinta Sekar Pinasthika (sumber : gombal.blogdrive.com) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals: Semua Lagu Saya adalah Rohani

[BERITA] Legenda hidup musik Indonesia, Iwan Fals ternyata punya satu keinginan, dia ingin sholat Jum’atan di Masjid Demak. Masjid Demak sendiri dibangun oleh Sunan Kalijaga dijaman Kesultanan Demak dipimpin oleh Raden Patah. Dan masjid tersebut banyak menyimpan cerita sejarah dan spiritual.

"Saya denger dari teman saat Jum’atan di masjid Demak, rasanya enak, katanya. Dari situ saya jadi pingin. Tapi belum ada kesempatan. Pernah lewat tapi hanya melihat saja karena waktunya yang tidak ada," tutur bang Iwan.

Sebagai seorang musisi karya Iwan Fals kerap sekali menyinggung dan mengkritisi berbagai masalah-masalah sosial yang, menurutnya, selalu dibungkus dengan nuansa rohani. "Makanya saya tidak membuat album rohani secara khusus, karena semua lagu saya bernuansakan rohani, sebab semua lagu ciptaan saya berasal dari pengalaman batin saya," jelasnya.(sumber: kapanlagi/kl/wwn) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals di Rolling Stone Edisi Mei 2007

[BERITA] Menyusul diluncurkannya album "50:50", beberapa waktu lalu dilakukan interview dan pemotretan di kediaman Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok. Hari itu ada tiga media cetak yang mewawancarai dengan Iwan Fals di dua sesi berbeda, yaitu Majalah Hai, Rolling Stone & Rockstar. Interview berlangsung santai dengan pertanyaan-pertanyaan seputar album, musik sampai masalah sosial politik. Tentang ketidakinginan Iwan Fals untuk terjun langsung didunia politik, tapi tetap mendukung melalui seni, lirik, lagu yang diciptakannya, tentang pembajakan, sejarah nama “Iwan Fals”, perjalanan hidupnya dari Bandung – Jeddah – Jogjakarta – Jakarta, dll.

Iwan Fals juga bercerita tentang tokoh pejuang wanita dari Aceh yang ternyata sudah ada sebelum Cut Nyak Dien dan jauh sebelum RA Kartini. Hal ini diketahuinya secara tidak sengaja, ketika sedang mempelajari seni, budaya, daerah Aceh yang harus diketahui untuk persiapannya konser di Aceh.

Untuk majalah Rolling Stone, rencananya liputan tentang Iwan tersebut akan diturunkan pada edisi Mei yang sebentar lagi akan beredar. Kita tunggu saja. ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals : Croonin' with a Conscience

Croonin' with a Conscience
IWAN FALS sings a timeless message of justice for all
By JASON TEDJASUKMANA

Here's why iwan fals matters: because boy bands don't take on dictatorships. They don't stand up when everyone else is hunkering down. They don't put to song what others are afraid to put in print. Pop stars should give a damn—when they do, remarkable transformations are possible.

When Iwan Fals & Band held a benefit concert for flood victims last month in a Surabaya stadium, it was the group's biggest performance in more than a decade. Though the 40-year-old singer and songwriter Fals hasn't released an album since 1993, his face is still visible on the mud flaps of three-wheeled pedicabs and on street-side food stalls in the smallest of villages across the Indonesian archipelago. The fame of Iwan Fals lives on—especially in the hearts of the country's underclass—because his message will always matter.

In front of the stage in Surabaya, 13,000 fans—students, workers, the unemployed—are chanting "We want Iwan." At 7 p.m., the call is answered. Fals launches into Underneath the Flagpole, a foot-stomping favorite that sends the crowd into a frenzy. "We're all from the same blood so let's not argue/ We're all from the same bone so let's not separate," sings Fals, lyrics again apt in these times of ethnic and religious violence in Indonesia. "You remember these songs?" he shouts. The answer is a resounding "Yeah!" In the crowd, 22-year-old Ali, a waiter in mud-caked sandals and pants rolled up to his knees, says he's waited since he was a child to see his idol: "He's the voice of the people."

And he has been a thorn in the side of those who would abuse their power. In 1984, Fals was hauled in for a song that touched a nerve with the then Suharto regime. Mbak Tini (Miss Tini) told the story of a hooker who opened up a roadside coffee stall and married a truck driver hauling dirt. Problem is, the husband's name was Suharto and the wife was short and fat, not unlike the First Lady, Ibu Tien (Mrs. Tien). Fals insists that the song was not about the former First Couple. But he is as unconvincing now as he was then. Fals was confined to his hotel for two weeks while officials drew up charges of insulting the head of state—which could have led to jail. In the end, he was never prosecuted, but from that point on, Fals was rebel, hero and star all rolled into one. Today, there is no Suharto around to needle. But Fals' reminders to legislators not to sleep through hearings, and calls to fight oppression have never been more relevant. "He's always had courage," says pop singer Sophia Latjuba.

But he has mellowed. While Fals still writes music, he finds greater comfort painting abstract canvases and studying world religions. His growing introspection stems from the pain of the 1997 death of his teenage son, Galang. Fals' eyes turn red and watery when speaking about the boy, a talented guitarist who had just launched his first album at the age of 15. Fals was watching TV when Galang came home late one evening, said good night and went up to bed. "The next morning I found him unconscious," Fals recalls. He admits his son had experimented with drugs but insists his death was asthma-related. "Iwan changed a lot after Galang's death," says his wife, Yos. "He's looking to fill a void."

Fals is set to launch a new album and has just kicked off a 14-city tour. But he is wholly uninterested in the details, so much so that he's not even aware that an invitation has been extended to perform with U2, possible headliners at East Timor's gala independence celebration in May. Yos, who manages Fals' career, says the once-in-a-lifetime experience won't fit into their schedule. Her husband shrugs off the lost opportunity, but admits, "man, I bet the sound would have been pretty good." For Iwan Fals, the beat never stops. (Source : Time Asia) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

LIMA TAHUN UNTUK ALBUM "50:50"

[BERITA] Dibutuhkan waktu selama lima tahun untuk Iwan Fals mempersiapan album terbarunya '50:50'. Tema cinta dan kritikan sosial masih diusung Iwan.

Namun kritikan sosial terbaru dari Iwan ini diperoleh dari cara yang tak biasa. Ditemui di acara launching albumnya di Studio I RCTI, Kebon Jeruk, Iwan mengungkapkan kalau tema albumnya tak beda dari sebelumnya.

Ada 12 lagu di album '50:50'. Dengan 6 lagu yang diciptakan oleh Iwan, kemudian kontribusi ciptaan dari Dewiq, Opick, Yockie Suryoprayogo, Pongky Jikustik dan Bonky BIP.

Adalah lagu dengan judul 'Ikan-ikan' yang dinilai spesial oleh Iwan. Lagu bertema kritikan sosial ini terinspirasi oleh ikan Arwana dan Lou Han yang memang dipelihara Iwan dan keluarganya.

"Saya suka dengan lagu ini, karena dari 5 tahun lalu saya dan keluarga senang melihara ikan Lou Han dan Arwana, makaanan mereka itu ikan-ikan kecil. Keluarga senang melihat ikan besar itu makan ikan kecil. Dari situ timbul inspirasi buat lagu dari apa yang saya lihat itu. Saya
masukin kritikan sosial, di mana sekarang ini, banyak orang besar makan orang-orang kecil," ujar Iwan.

Mengenai konsep album, pelantun 'Bento' ini menjelaskan kalau konsep sederhana soal kehidupan. Yang unik, ada nuansa pop reggae di lagu andalan 'Mabuk Cinta'. Sedangkan kisah kematian aktivis HAM, Munir juga dituturkan Iwan dalam lagu 'Pulanglah'. (Sumber: Detik.com/erk) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Konser di Aceh, Iwan Fals Gaet 2 Maestro

[BERITA] Iwan Fals, Sawung Jabo dan WS Rendra menggelar konser bareng di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (21/04) sore. 'Hikayat Rindu Tiga Maestro' ini ditonton sedikitnya oleh 5 ribu penonton.

Sebelum tiga maestro ini unjuk kebolehan, konser dibuka dengan kesenian Aceh Rapai Geleng, kemudian disusul oleh seniman Aceh, Fauzan Santa, yang membacakan puisi. Baru setelah usai azan Ashar, Sawung Jabo membuka konser. Mantan personel Swami ini membawakan lagu-lagu milik kelompok Swami, seperti Badut dan Hio. Tak ketinggalan, dia juga menyanyikan salah satu lagu hits Iwan Fals, Bento.

Usai Sawung Jabo, WS Rendra memasuki panggung. Si Burung Merak ini membacakan puisinya dengan diiringi musik. Entah karena terbawa alunan musik yang bertempo cepat, Rendra terkesan membaca puisinya seperti sedang menyanyikan lagu rap. Puisi-puisi Renda masih menyentil nasib negeri ini. Sesekali bait puisinya diselingi dengan pantun-pantun yang
sedikit dipelesetkan.

Misalnya, kura-kura dalam perahu atau buaya darat di dalam sedan. Puisi beberapa halaman itu kemudian ditutup dengan sebait pantun yang diakhiri dengan kalimat, "kalau ente jadi presiden, berdosa boleh aje".

Setelah dua maestro ini hadir, barulah Iwan Fals memasuki panggung. Lagu pertama yang dibawakannya 'Belum Ada Judul'. Kemudian lagu-lagu lawasnya seperti 'Buku Ini Aku Pinjam', 'Pesawat Tempur', 'Oemar Bakri', 'Wakil Rakyat' dan 'Kupu-kupu Hitam Putih'. Karena bertepatan dengan hari Kartini, Iwan juga menyisipkan lagu 'Ibu' dalam pertunjukannya.

Selain menyanyikan lagu-lagu lawas miliknya, Iwan juga membawakan lagu-lagu barunya seperti 'Izinkan Aku Menyayangimu' dan lagu dari album yang baru dikeluarkannya, 'Mabuk Cinta' ciptaan Bongki yang beraroma reggae.

Tampil dengan mengenakan kacamata, penyanyi yang dikenal dengan lagu-lagu kritik sosial ini menutup aksinya dengan menyanyikan lagu Aceh berjudul 'Aceh Loen Sayang' bersama Sawung dan Rendra serta seluruh kru pendukung.

Konser 'Hikayat Rindu Tiga Maestro' ini tidak seperti konser-konser penyanyi ibu kota sebelumnya. Karena perbaikan stadion, konser ini hanya digelar di halaman stadion dengan dibatasi dinding bambu.

Para penonton yang semula dipisah pintu masuknya antara laki-laki dan perempuan tak membuat para penonton ini terpisah. Pasalnya, pembatas antara laki-laki dan perempuan tak disediakan panitia. Tak ayal, jika kemudian penonton bercampur. Dari beberapa konser yang digelar sebelumnya, kali ini konser banyak sekali ditonton oleh orang-orang asing yang tengah bertugas di Aceh. Diantara penonton, juga terlihat Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar. (Sumber : detik.com/ray/yla) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals, Optimisme Reggae di Zaman Susah

[ARTIKEL] Selamat datang (kembali) musik reggae! Setelah lama hanya eksis di komunitas terbatas, musik riang asal Jamaika ini mulai unjuk gigi kembali di jalur mainstream. Iwan Fals-lah yang mencoba mengibarkannya lewat album terbaru "50:50" (baca: Fifty-Fifty) dengan single pertama "Mabuk Cinta" yang berirama reggae.

Nuansa reggae yang kental juga dapat dinikmati pada beberapa lagu di album terbaru Slank, "Slow but Sure".

Sebelum Iwan dan Slank, beberapa musisi lain telah lebih dulu mencoba mengangkat kembali pamor reggae. Sebut misalnya Pas Band yang mulai rajin mengusung jenis musik ini pada beberapa album terakhir, seperti lagu "Yob Eagger" (album "Psycho I.D.") dan "Pantai Abis" ("Ketika").

Kemudian ada Ello dengan lagu "Gadisku" (Ello-Repackage). Bahkan Dewa 19 tak ketinggalan mengusung reggae dalam lagu "Matahari Bintang Bulan" (Laskar Cinta).

Di samping mereka, mulai hadir pula grup-grup yang bermusik reggae secara total di jalur populer. Salah satunya adalah Steven & The Coconuttreez yang tahun lalu sukses mencetak tembang tenar "Welcome to My Paradise". Nama lain yang tak bisa dilepaskan dari eksistensi musik reggae Indonesia mutakhir adalah Tony Q. Rastafara. Kendati belum menelurkan lagu yang kondang secara luas, Tony bersama komunitasnya konsisten memainkan jenis musik ini sejak akhir 1980-an. Ia telah melahirkan lebih dari lima album reggae secara indie.

Optimistis

Kelahiran reggae tak lepas dari konteks sejarah dan sosiokultural negeri Jamaika sebelum merdeka dari Inggris pada 6 Agustus 1962. Impitan penjajahan memunculkan pandangan ideal tentang kondisi negara yang damai dan merdeka.

Salah satu wujudnya, masyarakat di negeri tersebut mengidolakan segala sesuatu yang berbau kultur lokal sebagai identitas kemerdekaan, termasuk di bidang musik. Lahirlah musik ska yang diramu dari rentak Afrika dan Karibia dan diwarnai rock n roll. Seperti rock n roll, ska yang bertempo cepat juga nyaman untuk berjingkrak. Pada era 1960-an, ska mengalami pelambatan tempo yang memicu lahirnya rocksteady. Bob Marley adalah salah seorang musisi yang memainkan warna musik ini.

Setelah melewati ragam metamorfosis, berikutnya lahirlah reggae. Musik ini dicirikan oleh peran drum dan bas sebagai pengatur tempo serta bunyi gitar rhythm sebagai pemberi ketukan reguler yang perkusif.

Dibandingkan dengan ska atau rocksteady, reggae memiliki tempo yang lebih lamban serta orientasi pada vokal yang lebih mengedepan. Dari Jamaika, reggae kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Musik ini membawa beberapa atribut khas seperti rambut gimbal (dreadlocks). Namun demikian, atribut tersebut sesungguhnya hanya image dan tidak menjadi sebuah kemestian.

Selain pada musiknya, ciri khas reggae justru terletak pada lirik-liriknya yang membawa semangat cinta, persaudaraan, optimisme, serta perlawanan terhadap kondisi sosial-politik yang menyimpang. Semangat itu tercermin pula dalam reggae Indonesia. Simak misalnya petikan lirik "Grup Bunglon" karya Tony Q. Rastafara yang kritis: Banyak pahlawan kesiangan mengaku ikut andil dalam perjuangan/ Banyak juga yang berganti baju, tak punya urat malu/ Merancang strategi untuk tetap korupsi, pertahankan kolusi/ Bunglon selalu berubah warna.

Simak pula lirik riang pada "Mabuk Cinta" karya Bongky BIP dan Iwan Fals: Wangi bunga, hangat mentari/ Semua jelas kurasakan asik sekali/ Rasa benci, sakit hati/ Terbang menghilang jauh pergi.Dalam ranah musik populer Indonesia, reggae sempat mencuat di awal era 1990-an. Saat itu, Imanez sukses dengan "Anak Pantai", sebuah lagu manis yang mengampanyekan pesan damai. Kiprah Imanez kemudian diikuti beberapa musisi lain dari komunitas Potlot. Sayang, pada tahun-tahun selanjutnya musik reggae mulai sayup terdengar. Reggae hanya eksis dalam komunitas yang terbatas, sampai kemudian di awal milenium baru beberapa musisi mulai mencoba menghidupkan kembali musik ini.

Memang, di saat akses informasi semakin luas dan terbuka seperti sekarang, hampir tak mungkin membuat satu tren musik yang dominan, termasuk reggae. Namun demikian, kehadiran kembali reggae setidaknya membuat musik Indonesia menjadi lebih segar dan berwarna. Dengan demikian, reggae dapat terus berkembang dan membiak melalui perkawinan dengan warna musik lainnya. Selain itu, rasanya kehadiran kembali reggae berada pada momentum yang pas. Di zaman susah seperti sekarang, ketika bencana hadir silih berganti, saat kecelakaan datang bertubi-tubi, dan kemiskinan kian melahirkan banyak tragedi, musik reggae mengajak kita menghadapi semuanya dengan kritis, sekaligus tetap riang dan optimistis. ***

Oleh UKON AHMAD FURKON
pemerhati musik, tinggal di Bandung bekerja di Jakarta.

http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/042007/22/0502.htm

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals Kembali Berteriak

[BERITA] Baru beberapa hari setelah dilempar ke pasar, album ini langsung terjual 70 ribu keping.

Iwan Fals kembali lagi menyapa para penggemar setianya. Kini, musisi yang pernah diganjar sebagai salah satu 'Asian Heroes' versi Majalah Times itu hadir dengan membawa album terbaru yang diberi tajuk 50:50.

Pada album ini, Iwan masih seperti biasa secara lantang mengkritik masalah sosial yang tak pernah usai di negeri ini. Selain itu dia tidak lupa juga untuk menebarkan virus-virus cinta dari 12 lagu yang dibungkus dalam genre musik pop. ''Tetapi dalam album ini tidak semua misinya membawa virus cinta,'' kata Iwan saat meluncurkan album terbarunya di Jakarta, Senin (9/4).

Dalam menyampaikan kritik sosial terhadap negeri ini, ia menggali ide kreatif dari banyak hal. Ada sebuah lagu yang terlahir atas kepedihan diri Iwan ketika mendengar kematian pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia, Munir, akibat diracun. Kemudian ada pula masalah sepele tentang filosofi ikan besar seperti arwana yang gemar memakan ikan kecil. ''Tentang ikan ini, saya mendapatkan idenya dari ikan anak saya yang ada di rumah,'' kata Iwan menerangkan.

Namun demikian secara konsep besarnya, lanjutnya, album ini lebih mengedepankan unsur keseimbangan. Keseimbangan atau dalam bahasa Cina bernama Yin-Yang dapat dilihat bagaimana Iwan meramu tema cinta dan kritik sosial yang disajikan secara berimbang, lugas, sederhana, namun tetap berisi.

''Terus terang, saya merasa mendapat respons begitu bagus dari Musica's Studio saat merilis album ini. Karena tidak hanya lagu-lagu pop yang sedang digemari saat ini, tetapi juga mereka mau menampung lagu-lagu saya yang tidak mengambil tema cinta sebagai jualan utamanya,'' ujar Iwan dengan gembira.

Libatkan komposer ternama
Untuk melahirkan album ini, Iwan mengajak sejumlah komposer ternama yang ada di negeri ini. Di antaranya sosok Dewiq, Opick, Yockie Suryoprayogo, Pongki Jikustik, Digo (ketua OI -- organisasi nirlaba yang menjadikan Iwan Fals sebagai sosok sentral), serta Bongky -- mantan personel Slank yang kini menjadi pentolan di band BIP. ''Mereka semua menyumbangkan total enam dari 12 lagu yang ada di album saya,'' tandas musisi bernama lengkap Virgiawan Listanto ini.

Sementara itu dalam album terbaru ini menyelipkan sebuah lagu yang diberi judul 'Negara'. Lagu ini dibuatnya sebagai protes atas kondisi negara yang seharusnya ideal dan melindungi rakyat. Begitu juga dengan lagu berjudul 'Ikan-Ikan' dan 'Rubah''. Kedua lagu ini, seperti disampaikan Iwan, sebagai sebuah sikap protes atas ketidakadilan dan ketidakberesan yang hingga kini masih terjadi di tingkat bawah.

Dua tembang lain yang diciptakan Iwan Fals di album ini bertema cinta, diberi judul 'KaSaCiMa' singkatan dari Kasihku, Sayangku, Cintaku, dan Manisku, serta 'Cemburu'.

Lagu-lagu lain berjudul 'Mabuk Cinta' diciptakan Bongki yang tampil dengan nada groove dengan balutan musik pop reggae, ''Masih Bisa Cinta' karya Dewiq dan diaransemen Erwin Gutawa.

Laris
Sementara sehari setelah peluncuran resmi album 50:50, pihak Musica's Studio mengabarkan bahwa 70 ribu album telah terjual hingga Selasa (10/4). Dewi, humas Musica's Studio, kepada Republika mengatakan penjualan sebanyak itu tercapai karena album ini sebenarnya telah dilepas ke pasar sejak 29 Maret lalu. ''Tetapi secara keseluruhan, penjualan sebanyak itu tidak hanya diborong oleh anggota OI saja tetapi oleh orang banyak juga,'' katanya.

Dengan penjualan album terbaru yang telah menembus 70 ribu itu, Dewi tidak menampik kalau album ini sangat berpeluang mengantarkan Iwan meraih Golden Platinum -- sebuah penghargaan buat musisi yang memiliki jumlah penjualan album hingga 75 ribu keping. ''Insya Allah semoga saja Iwan benar-benar dapat Platinum. Karena dari 12 lagu baru di album ini, respons dan sambutan masyarakat sangat luar biasa,'' tuturnya.

Lagu lain dalam album ini
* 'Yang Tercinta' karya Opick dengan aransemen Addi MS
* 'Tak Pernah Terbayangkan' karya Pongky Jikustik diaransemen Bagoes AA. -'Apakah Aku Benar-Benar Memiliki Kamu', karya Digo
* 'Ini Bukan Mimpi' ciptakan Yockie Soeryoprayogo.

(akb, sumber : Republika, 11 April 2007)

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals Membuat Lagu "Laksamana Malahayati"

[BERITA] Penyanyi kawakan Iwan Fals (47) tampil di sebuah lapangan terbuka di Stadion Harapan Bangsa di wilayah Lhong Raya, Banda Aceh, Sabtu, 21 April 2007. Dengan iringan band yang dibawanya dari Jakarta, Iwan membawakan 15 lagu. Acara bertajuk "Hikayat Rindu Tiga Maestro" ini juga menampilkan WS Rendra yang membacakan beberapa sajak.

Salah satu lagu yang dibawakan Iwan berjudul Laksamana Malahayati. Malahayati adalah seorang pahlawan perempuan Aceh yang terlibat dalam perang melawan Belanda pada abad ke-16.

"Saya tertarik dengan sosok pahlawan perempuan Aceh ini. Liriknya dibuat Geunta Keumala, salah seorang anggota panitia penyelenggara pentas ini," ujar Iwan pekan lalu di Jakarta.

"Lagu ini tidak saya masukkan ke dalam album baru saya (album '50:50')," ujar penyanyi balada ini menambahkan.

"....Dia perempuan keumala, alam semesta restui, lahir jaya berjiwa baja. Tinggal kubur kini hening, sepi menanti langkah-langkah baru tunas pengganti..."


Begitu antara lain bunyi lirik yang dikumandangkan Iwan, termasuk di depan sekitar 200 orang undangan di kawasan yang dihantam tsunami pada Desember 2004 tersebut.

Konon kabarnya dalam sejarah Aceh, Malahayati menewaskan petinggi Belanda di Indonesia, Cornelis de Houtman. Kebenaran dari data sejarah ini masih perlu diuji, tetapi simaklah sang "Bento" menyanyikan lirik lagu tentang pahlawan perempuan dari Tanah Rencong, yang bertepatan pada Hari Kartini, 21 April. Aduhai! (Sumber : Kompas/OSD) ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals Coba untuk Seimbang

[BERITA] Semilir angin perubahan. Langit mendung kemerahan. Pulanglah kitari lembah pesawahan. Selamat jalan pahlawanku. Pejuang yang dermawan. Kau pergi saat dibutuhkan. Saat dibutuhkan. Keberanianmu mengilhami jutaan hati. Kecerdasan dan kesederhanaanmu jadi impian. Pergilah dengan ceria. Sebab kau tak sia-sia...

Penggalan di atas adalah sebagian lirik lagu Iwan Fals yang dipetik dari album barunya berjudul "Pulanglah". Lagu itu ditulis oleh Iwan sebagai penghargaan terhadap Koordinator Kontras (alm) Munir. Kekaguman Iwan terhadap Munir sudah cukup lama, terutama karena perjuangannya dalam membela hak azasi.

Tidak berlebihan kalau ia menyebut Munir sebagai pendekar atau pejuang.

Kisah pejuang Munir ini kemudian ia coba tuangkan dalam lagu "Pulanglah". Lagu tersebut termasuk satu dari 12 lagu di album terbaru Iwan Fals yang bertajuk "50:50". Album tersebut, diluncurkan beberapa hari lalu di sebuah stasiun televisi swasta. Jumlah lagu di album baru "50:50" yang berarti keseimbangan ini, sebanyak 12 lagu.

Dari 12 lagu yang ada, tidak semuanya karya Iwan Fals. Ada lima enam dibuat oleh sejumlah musisi, seperti Dewiq pada lagu "Masih Bisa Cinta", Bongky BIP "Mabuk Cinta", Pongky (Jikustik) Barata menyumbangkan "Tak Pernah Terbayangkan".

Sedangkan penyanyi Opic yang dikenal dengan lagu-lagu religiusnya, memberi "Yang Tercinta". Tidak ketinggalan, Iwan juga memilih satu lagu dari Digo. Nama Digo ini bagi penggemar Iwan Fals tidak asing karena ia yang memimpin organisasi OI (Orang Indonesia), sebuah perkumpulan penggemar Iwan Fals. Lagunya, "Apakah Aku Benar-Benar Memiliki Kamu".

Enam lagu lainnya, semua hasil karya pria yang bernama lengkap Virgiawan Listanto. Sebagian besar, lagu ditulis oleh palantun "Oemar Bakrie" itu berupa kritik sosial. Seperti lagu "Negara" kata Iwan dalam syairnya, bebaskan biaya pendidikan, biar kita pandai mengarungi Samudera hidup. Biar kita tak mudah dibodohi dan ditipu..

Sedangkan pada lagu "Rubah", lagunya mencerminkan kegelisan dan kritik atas situasi negeri ini yang masih kacau balau. Mulai dari kekerasan, kemiskinan, korupsi yang tak juga berhenti. Sementara pendidikan terpinggirkan, agama sebagai topeng yang menjijikkan, hukum masih diperjualbelikan.

Untuk aliran musiknya hampir sama dengan album lainnya. Tapi, nuansa pop reggae yang ringan, lebih mendominasi. "Yang sedikit mengejutkan justru untuk sampul albumnya, lebih fresh dengan warna pink. Seperti album artis muda," katanya sambil tertawa.

Mendengar karya Iwan, tampaknya ia sedang mencoba berimbang. Akan tetapi, satu yang tidak berubah dari semua album Iwan adalah pesona, kharisma, karakter, dan sosoknya yang akan selalu memabukkan.

Wawan Ariffin, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Ciamis yang juga salah seorang pengagum Iwan Fals, hadir saat peluncuran itu. Ia mengatakan secara umum album yang baru ini temanya tidak jauh berbeda dengan album lainnya. "Temanya masih seputar cinta dan kritik sosial," katanya kepada "PR", Sabtu (14/3) di Tasikmalaya.

(Sumber : Undang Sudrajat/"PR"/Mmt, Pikiran Rakyat, 22 April 2007)***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Iwan Fals: Presiden sampai Kiamat

[FOTO FALS] Foto hitam putih ini menampilkan gambar T-shirt yang bertuliskan "Iwan Fals: Presiden RI s/d Kiamat." ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Denny Sakrie: Dengarkan Suara Iwan Fals

[ARTIKEL] Menikmati karya-karya Iwan Fals ibarat meniti perjalanan hidup yang sarat rona. Antara yang baik dan buruk, yang sedih dan yang bahagia, yang tragis dan komedi. Silih berganti.

Iwan Fals ibarat berita. Kita bisa membaca, menyimak, dan mendengarkan kabar apa saja di balik lagu-lagu yang dilantunkannya. Iwan menuturkan sekaligus menggugat. Suara Iwan Fals adalah suara rakyat yang terpinggirkan. Bukan sesuatu yang hiperbolik jika suara Iwan Fals adalah refleksi zaman dari berbagai sekat dan dimensi kehidupan. Simak saja lagu tentang buruh yang terkena PHK:

Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antarkan kau ke pintu penjara

Kaum marginal memang merasa terwakili dengan sederet kata-kata yang dibungkus Iwan dalam melodi yang gundah, sarat amarah tapi mudah dicerna dan disenandungkan. Seorang guru pun merasa terwakili dalam sudut pandang Iwan.

Oemar Bakrie banyak ciptakan menteri
Oemar Bakrie, profesor, dokter, insinyur pun jadi
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie seperti dikebiri

Juga tentang betapa masygulnya nasib kaum papa yang dianggap sebelah mata dalam 'Ambulance Zig Zag':

Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi

Iwan memang berani bertutur lantang. Bahkan itu dilakukannya di zaman rezim Soeharto yang represif. Pencekalan demi pencekalan akrab menyapa sosok yang dilahirkan 3 September 1961 dengan nama lengkap Virgiawan Listanto Harsoyo dari pasangan Harsoyo dan Lies Suudijah. Ayahnya seorang kolonel. Tapi, Iwan tetap tak bergeming, tak pula merasa gentar. Dia tetap bersaksi, tetap menggurat gugat.

Iwan menuding kebobrokan dan ketidakbecusan pemerintah dalam bidang transportasi. Misalnya, tentang musibah Kapal Tampomas II di perairan Masalembo karena mendayagunakan kapal bekas pada lagu 'Celoteh Camar Tolol dan Cemar':

Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas penumpang terjun bebas
Tampomas beli lewat jalur culas

Juga tentang musibah kereta api yang selalu ada dalam catatan muram bangsa ini:

Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi cacat dalam sejarah
Air mata, air mata
Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja?

Atau cukup hanya belasungkawa?
Aku bosan

Kata dan kalimat yang digores Iwan memang lugas, gamblang, dan menohok. Mungkin hanya sosok Iwan-lah yang mampu menjewer penguasa yang duduk dalam singgasana pemerintahan. Salah satunya adalah yang tercetus dalam lagu 'Wakil Rakyat':

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan ridur waktu sidang soal rakyat.

Tapi, terkadang Iwan masih memperlihatkan sisi yang santun dengan bermetafora melalui idiom fabel seperti pada lagu 'Belalang Tua':

Kutulis syair tentang hati yang khawatir
Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan belalang tua
Yang tak kenyang kenyang

Tak pelak lagi Iwan Fals adalah pemusik protes negeri ini seperti halnya Bob Dylan --pemusik protes Amerika-- yang ternyata adalah sosok yang digemarinya. Walaupun lagu-lagu Iwan cenderung memasuki wilayah politik, tapi toh Iwan malah menegaskan: tak ingin bermain di wilayah politik. Banyak sudah partai politik yang ingin menjamah sosok bersahaja ini sebagai ikon politik. Iwan tetap konsisten sebagai pemusik.

Iwan Fals memulai karier musiknya sebagai pengamen. Di tahun 1978 bersama Toto Gunarto dan Helmy, Iwan membentuk kelompok musik humor Amburadul yang ikut mendukung empat album musik humor yang digagas oleh Lembaga Humor Indonesia-nya Arwah Setiawan.

Memasuki tahun 1980 mulailah Iwan bersolo karier ketika diajak bergabung oleh Musica Studios dengan merilis album Sarjana Muda dengan musik yang digarap oleh Willy Soemantri. Album ini bisa dianggap sebagai cetak biru karya-karya Iwan Fals kelak. Dalam album ini Iwan menulis lagu dengan semangat gugat yang terkadang disusupi anasir humor serta lagu bertema asmara. Artinya, Iwan tak hanya mengandalkan lagu bertema protes sosial, tapi juga menampilkan sisi romantis. Sesuatu yang lumrah dan sangat manusiawi.

Neraca tema yang imbang seperti ini pada akhirnya membuat ruang geraknya menjadi lebih leluasa. Iwan Fals bisa menjangkau kalangan mana pun. Atas bisa, bawah pun bisa. Meskipun pada kenyataannya lelaki yang rambutnya telah memutih ini lebih cenderung menjadi juru bicara kaum marginal yang terpinggirkan.

Untuk lagu bertema protes, Iwan telah menghasilkan sederet repertoar yang komprehensif mulai dari 'Oemar Bakrie', 'Galang Rambu Anarki', 'Ambulance Zig Zag', 'Sugali', 'Sore Tugu Pancoran', '1910', 'Ada Lagi Yang Mati', hingga ketika bergabung dengan berbagai kelompok seperti Swami, Kantata Takwa, Dalbo, Kantata Samsara, menghasilkan lagu-lagu seperti 'Bento' atau 'Bongkar' yang seolah menjadi anthem kaum tertindas.

Namun, kesejukan toh masih berembus dari kerongkongannya lewat lagu-lagu bernuansa romantik seperti 'Yang Terlupakan', 'Mata Indah Bola Pingpong', 'Antara Kau, Aku, dan Bekas Pacarmu'. Di antaranya, Iwan malah menyanyikan lagu karya orang lain seperti 'Kemesraan' (Franky Sahilatua), 'Jangan Tutup Dirimu' (Bagoes AA), 'Kumenanti Seorang Kekasih' (Yoesyono), 'Aku Bukan Pilihan' (Pongky Jikustik), hingga 'Ijinkan Aku Menyayangimu' (Rieka Roslan).

Menikmati karya-karya Iwan Fals ibarat meniti perjalanan hidup yang sarat rona. Antara yang baik dan buruk, yang sedih dan yang bahagia, yang tragis dan komedi. Silih berganti.

Dan, dengarkan...! Iwan pun melengkapinya dengan semburat optimisme:

Indah pagi ini, nada sumbang enyahlah kau Biarkan kami
Semoga akan tetap abadi
Pagi ini, pagi esok
Esok hari, hari nanti

( Denny Sakrie/KPMI, Sumber: Republika, 16 April 2007)


Labels:

[Baca Selengkapnya]

Kiprah Oi Bento House Solo

[BERTIA Oi] Dalam rangkat menyambut konser Iwan Fals di Solo beberapa waktu lalu serta Sosialisai Oi, Warga Oi Bento House menampilkan koleksi Serba Fals pada Festival Aeng-Aeng yang di Matahari Dept Store Sritek Solo. Dalam Festival Aeng-Aeng tersebut Oi Bento House Solo menampilkan berbagia Koleksi Serba Fals dari mulai kaset, CD, poster, Stiker, T-shirt dan berbagai merchan dan pernik-pernik lainnya. Acara yang digelar Oi Bento House tersebut mendapat sambutan hangat. Sebuah kiprah positif yang layak diikuti oleh Oi lainnya. [] ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Lirik : Album Belum Ada Judul

Panggilan Dari Gunung
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Panggilan dari gunung
Turun ke lembah lembah
Kenapa nadamu murung
Langkah kaki gelisah

Matamu separuh katup
Lihat kolam seperti danau
Kau bawa persoalan
Cerita duka melulu

Disini menunggu
Cerita yang lain
Disini menunggu
Cerita yang lain
Menunggu

Berapa lama diam
Cermin katakan bangkit
Pohon pohon terkurung
Kura kura terbius

Disini menunggu
Cerita yang lain
Disini menunggu
Cerita yang lain
Menunggu


Besar dan kecil
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Kau seperti bis kota atau truk gandengan
Mentang mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal jepit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit

Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?

Kau seperti buaya atau dinosaurus
Mentang mentang menakutkan makan sembarangan
Aku seperti cicak atau kadal buntung
Tubuhku kecil merengit sulit dapat untung

Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?

Mengapa besar selalu menang?
Bebas berbuat sewenang wenang
Mengapa kecil selalu tersingkir?
Harus mengalah dan menyingkir

Apa bedanya besar dan kecil?
Semua itu hanya sebutan
Ya walau didalam kehidupan
Kenyataannya harus ada besar dan kecil

Kau seperti bis kota atau truk gandengan
Mentang mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal jepit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit

Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?


Ya Atau Tidak
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Bicaralah nona
Jangan membisu
Walau sepatah kata
Tentu kudengar

Tambah senyum sedikit
Apa sih susahnya?
Malah semakin manis
Semanis tebu

Engkau tahu isi hatiku
Semuanya sudah aku katakan
Ganti kamu jawab tanyaku
Ya atau tidak itu saja

Bila hanya diam
Aku tak tahu
Batu juga diam
Kamu kan bukan batu

Aku tak cinta pada batu
Yang aku cinta hanya kamu
Jawab nona dengan bibirmu
Ya atau tidak itu saja

Tak aku pungkiri
Aku suka wanita
Sebab aku laki laki
Masa suka pria

Ah kuraslah isi dadaku
Aku yakin ada kamu disitu
Jangan diam bicaralah
Ya atau tidak itu saja



Mencetak Sawah
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Kubaca koran pagi sambil ngopi
Ada kabar menarik hati
Konglomerat akan mencetak sawah
Diatas tanah milik siapa?

Aku jadi berpikir
Untuk apa berupaya membuat sawah?
Sebab tanah ini tak lagi berkah
Tak lagi ramah

Semua akan sia sia
Karena kami tak lagi makan nasi
Dari bumi pertiwi ini
Dari keringat pak tani

Tanah tanah suburmu
Sudah menjadi ranjang industri
Menjadi ayunan ambisi ambisi
Demi gengsi demi aksi

Untuk apa sawah sawah
Pak taniku sudah pergi
Menjadi pejalan kaki yang sepi



Mereka Ada Di Jalan
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Pukul tiga sore hari
Di jalan yang belum jadi
Aku melihat anak anak kecil
Telanjang dada telanjang kaki
Asik mengejar bola

Kuhampiri kudekati
Lalu duduk di tanah yang lebih tinggi
Agar lebih jelas lihat dan rasakan
Semangat mereka keringat mereka
Dalam memenangkan permainan

Ramang kecil Kadir kecil
Menggiring bola di jalanan
Ruli kecil Riki kecil
Lika liku jebolkan gawang

Tiang gawang puing puing
Sisa bangunan yang tergusur
Tanah lapang hanya tinggal cerita
Yang nampak mata hanya
Para pembual saja

Anak kota tak mampu beli sepatu
Anak kota tak punya tanah lapang
Sepak bola menjadi barang yang mahal
Milik mereka yang punya uang saja
Dan sementara kita disini di jalan ini

Bola kaki dari plastik
Ditendang mampir ke langit
Pecahlah sudah kaca jendela hati
Sebab terkena bola
Tentu bukan salah mereka

Roni kecil Heri kecil
Gaya samba sodorkan bola
Nobon kecil Juki kecil
Jegal lawan amankan gawang
Cipto kecil Suwadi kecil
Tak tik tik tak terinjak paku
Yudo kecil Paslah kecil
Terkam bola jatuh menangis


Coretan Dinding
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Coretan di dinding
Membuat resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil

Tapi lebih resah
Pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok di tiap tempat sampah

Ditiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh
Coretan dinding kota

Coretan dinding
Terpojok ditempat sampah
Kucing hitam dan penindas
Sama sama resah


Belum Ada Judul
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah

Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati



Aku Disini
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Mengantuk perempuan setengah baya
Di bak terbuka mobil sayuran
Jam tiga pagi itu
Tangannya terangkat saat sorot lampu mobilku
Menyilaukan matanya
Aku ingat ibuku
Aku ingat istri dan anak perempuanku

Separuh jalan menuju rumah
Saat lampu menyala merah
Didepan terminal bis kota yang masih sepi
Aku melihat seorang pelacur tertidur
Mungkin letih atau mabuk
Aku ingat ibuku
Aku ingat istri dan anak perempuanku

Dibawah temaram sinar merkuri
Bocah telanjang dada bermain bola
Oh pagi yang gelap
Kau sudutkan aku

Suara kaset dalam mobil
Aku matikan
Jendela kubuka
Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda
Mengusik ingatanku
Aku ingat mimpiku
Aku ingat harapan
Yang semakin hari semakin panjang tak berujung

Perempuan setengah baya
Pelacur yang tertidur
Bocah bocah bermain bola
Anak muda yang bernyanyi

Sebentar lagi ayam jantan
Kabarkan pagi
Hari harimu menagih janji
Aku disini
Ya aku disini
Ingat ibuku
Istri dan anak anakku



Potret
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Melihat anak anak kecil berlari larian
Di perempatan jalan kota kota besar
Mengejar hari yang belum dimengerti
Sambil bernyanyi riang menyambut resiko

Melihat anak anak sekolah berkelahi
Di pusat keramaian kota kota besar
Karena apa tak ada yang mengetahui
Sementara darah yang keluar bertambah banyak

Melihat anak anak muda diujung gang
Berkelompok tak ada yang dikerjakan
Selain mengeluh dan memanjakan diri
Hari esok bagaimana besok

Mendengar orang orang pandai berdiskusi
Tentang kesempatan yang semakin sempit
Tentang kemunafikan yang kian membelit
Tetapi tetap saja tinggal omongan

Merasa birokrat bersilat lidah
Seperti tukang obat dijalanan
Mencoba meyakinkan rakyat
Bahwa disini seperti di surga

Tak adakah jalan keluar ?



Ikrar
Karya : Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Meniti hari
Meniti waktu
Membelah langit
Belah samudra

Ikhlaslah sayang
Kukirim kembang
Tunggu aku
Tunggu aku

Rinduku dalam
Semakin dalam
Perjalanan
Pasti kan sampai

Penantianmu
Semangat hidupku
Kau cintaku
Kau intanku

Doakanlah sayang
Harapkanlah manis
Suamimu segera kembali

Doakanlah sayang
Harapkanlah manis
Suamimu suami yang baik

Ku titipkan
Semua yang kutinggalkan

Kau jagalah
Semua yang mesti kau jaga

Permataku
Aku percaya padamu

Permataku
Aku percaya padamu


Di Mata Air Tidak Ada Air Mata
Karya : Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )

Memetik gitar dan bernyanyi
Pada waktu tak bertepi
Di atas langit di bawah tanah
Dihembus angin terseret arus

Untuk saudara tercinta
Untuk jiwa yang terluka

Tengah lagu suaraku hilang
Sebab hari semakin bising
Hanya bunyi peluru di udara
Gantikan denting gitarku

Mengoyak paksa nurani
Jauhkan jarak pandangku

Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta
Walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari tetap tak akan berhenti
Sampai wajah tak murung lagi

Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta
Walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari tetap tak akan berhenti
Sampai wajah tak murung lagi

Amarah sempat dalam dada
Namun akalku menerkam
Kubernyayi dimatahari
Kupetik gitar di rembulan

Dibalik bening mata air
Tak pernah ada air mata

Dibalik bening mata air
Tak pernah ada air mata

[ KEMBALI KE INDEKS LIRIK ]

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Lirik : Album Hijau

Lagu Enam
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Kemana perginya mainanku ?
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya

Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati

Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi

Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna

Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini

Lagu Lima
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Anjing hitam kepala dan kakinya kuning
Sendiri tertidur
Luka luka di punggungnya
Melebam menunggu lalat

Anjing hitam kepala dan kakinya kuning
Kawini ibunya dan beranak lagi
Seperti sebagian manusia
Seperti sebagian manusia

Anjing hitam anaknya hitam
Menunggu seperti kita
Lukanya yang melebam
Memberi kesaksian bagi kehidupan

Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan

Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan

Anjingku menggonggong
Protes pada situasi
Hatiku melolong
Protes pada kamu

Anjingku menggonggong
Protes pada situasi
Hatiku melolong
Protes pada kamu

Anjingku menggonggong
Hatiku melolong

Anjingku menggonggong

Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong


Lagu Empat
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Kenapa banyak orang ingin menang ?
Apakah itu hasil akhir kehidupan ?
Kenapa kekalahan menjadi aib ?
Apakah itu kesalahan manusia ?

Demi kemenangan rela membunuh
Demi kemenangan rela memperkosa
Apa saja akan kamu tempuh
Agar kemenangan dapat diraihnya

Kenapa kebenaran tak lagi dicari ?
Sudah tak pentingkah bagi manusia ?
Apakah kebenaran tinggal kata kata ?
Dari bibir pemenang pemenang semu

Aku menjadi lelah dan sangsi
Terhadap kemenangan kemenangan itu
Biarlah aku kalah asal tak memperkosa
Biar saja aku tak menang
Asalkan tak menginjak nuraninya

Aku tidak ingin menang
Aku hanya ingin benar
Walau harus menggali sukma bumi
Merenangi gelombang samudera

Aku tidak ingin menang
Aku hanya ingin benar
Walau harus menggali sukma bumi
Merenangi gelombang samudera


Lagu Tiga
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Aku tunggu kamu di tempat ini
Di puncak bukit yang sepi dan dingin
Aku percaya kamu pasti sampai
Rasa dan akal sehatku mengatakan itu
Saudaraku

Singkatnya hari yang kita punya
Begitu banyak memberi makna
Sudah saatnya aku kembali
Sudah waktunya kamu mulai
Saudaraku

Disini
Aku sendiri
Datanglah

Bukit yang sepi
Bukit yang dingin
Tak kan membuatmu tersiksa
Saudaraku
Aku percaya

Kita harus mulai bekerja
Persoalan begitu menantang
Satu niat satulah darah kita
Kamu adalah kamu
Aku adalah aku

Kita harus mulai bekerja
Persoalan begitu menantang
Satu niat satulah darah kita
Kamu adalah kamu
Aku adalah aku

Lagu Dua
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir

Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan

Jakarta sudah habis
Diatasnya berdiri bangunan bangunan industri
Disekitar bangunan bangunan itu
Bangunin bangunin memproduksi belatung

Jakarta sudah habis
Warna tanahnya merah kecoklat coklatan
Mirip dengan darah
Mirip dengan api
Mirip dengan air mata

Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah

Jakarta sudah habis
Dijalan jalan marah ( Dijalan )
Dijalan marah marah
Dirumah rumah marah ( Dirumah )
Dirumah marah marah
Apa enaknya ?

Jakarta sudah habis
Empat puluh persen rakyatnya
Beli air dari PAM
Sisanya gali sendiri

Persoalannya gali pakai apa ?
Tentu saja gali pakai duit
Duitnya terbuat dari air mata asli

Jakarta sudah habis

Sebentar lagi kita akan menjual
Air mata kita sendiri
Karena air mata kita
Adalah air kehidupan

Jakarta sudah habis
Tetapi Indonesia bukan hanya Jakarta

Jakarta
Jakarta

Cuma enak buat cari duit
Nah kalau duit sudah punya
Hijrah saja
Hijrah saja
Hijrah saja
Hijrah saja

Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Hijrah saja

Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir

Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan

Jakarta sudah habis
Jakarta sudah habis


Hijau
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Hutanku,
Rusak !

Langitku,
Bocor !

Udara yang aku hisap,
Tercemar !

Makanan yang aku makan,
Racun !

Hijau Hijauku Hijau
Hijau Hijau Dunia

Hijau Hijauku Hijau
Hijau Dunia

Hijau Hijauku Hijau
Hijau Dunia

Hijau Hijauku Hijau
Hijau Dunia

Hijau



Lagu Satu
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )

Jalani hidup
Tenang tenang tenanglah seperti karang
Sebab persoalan bagai gelombang
Tenanglang tenang tenanglah sayang

Tek pernah malas
Persoalan yang datang hantam kita
Dan kita tak mungkin untuk menghindar
Semuanya sudah suratan

Oh matahari
Masih setia
Menyinari rumah kita

Tak kan berhenti
Tak kan berhenti
Menghangati hati kita

Sampai tanah ini inginkan kita kembali
Sampai kejenuhan mampu merobek robek hati ini

Sebentar saja
Aku pergi meninggalkan
Membelah langit punguti bintang
Untuk kita jadikan hiasan

Tenang tenang tenanglah sayang
Semuanya sudah suratan
Tenang tenang seperti karang
Bintang bintang jadikan hiasan

Berlomba kita dengan sang waktu
Jenuhkah kita jawab sang waktu
Bangkitlah kita tunggu sang waktu
Tenanglah kita menjawab waktu

Seperti karang
Tenanglah
Seperti karang
Tenanglah

[ KEMBALI KE INDEKS LIRIK ]

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Lirik : Ekslusif Kampanye Indonesia Menanam

Peniti Benang
Iwan Fals & Butet Manurung
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)

Lagu anak rimba yang dibawa teman sejalan
Sampai hatiku terdalam
Ia titipkan salam
Ia doakan kesehatan dan keselamatan
Ia harapkan kebebasan saling hormat saling membantu

Lagu anak rimba yang kebingungan
Karena hutannya di jarah orang
Bagaimana kok bisa begini ?
Bagaimana mengatasi masalah ini ?
Taman-tamannya banyak yang pergi

Lagu anak rimba yang haus akan pendidikan
Kalau pandai ia bisa atasi permasalahan
Begitu banyak yang ingin ia ketahui
Agar hutannya terjaga dan tidak dijarah orang

Lagu anak rimba yang pergi ke kota
Melihat begitu banyak ketidakadilan
Orang miskin berkubang sampah dan penyakitan
Karena tidak bebas dan tak punya hutan

Lantas ia cerita tantang masa lalunya
Saat di hutan masih utuh
Ia merasa hanya ia manusia di bumi
Walau ternyata tidak

Dan satu persoalan lagi
Adalah dengan orang desa
Karena lahan mereka lebih banyak daripada orang rimba

Orang tuanya cerita
Orang luar banyak yang jahat
Sering tidak bertanggung jawab terhadap perempuan
Itu sebabnya perempuan rimba jarang yang keluar hutan

Lagu orang rimba yang tak mau di rumahkan
Karena hidupnya lebih bebas
Banyak air dan makanan
Lagi pula ia tak rugikan orang lain
Berburu binatang yang diizinkan

Lagu orang rimba bicara tentang Tuhan
Tuhan itu milik kita semua bagi yang baik
Saling hormat sopan santun
Dan bukan untuk yang tidak baik
Yang terpenting baik budi sabar dan saling memaafkan
Bagi yang muda janganlah mudah terpengaruh
Sadarlah

Nasihat orang rimba
Jangan melawan orang tua
Terutama ibu kandung
Yang membuat kita lahir ke dunia
Meskipun mereka galak dan pemarah
Tapi sebenarnya marahnya itu karena ulah kita sendiri

Lagu orang rimba tentang TV dan berita-berita
Ia sedih melihat pelacur dan orang-orang miskin
Mengamen hanya untuk dapat uang buat makan

Kolong jembatan rumah kardus untuk tempat tinggal
Dan banyak orang buang sampah sembarangan
Hingga penyakit datang
Ia sedih rumah-rumah penuh sampah

Lagu orang rimba yang mengkritik pemerintah
Karena kebodohanlah
Kemiskinanlah dan kejahatan muncul
Pemerintah juga harus memberantas narkoba
Dan kenapa yang jadi pejabat hanya orang kaya dan pintar saja ?
Tapi tak pikirkan orang kecil

Peniti Benang namamu
Ia ingin menangis
Diluar begitu banyak ketidakadilan

Kenapa manusia berlomba-lomba mencari uang ?
Kenapa manusia merasa dirinya paling adil dan benar ?
Kenapa selalu membeda-bedakan berdasarkan harta ?
Bukankah semua itu sama ?
Semua yang milik kita adalah milik Tuhan juga

Tak lama ia dikota
Tak betah karena bising
Begitu banyak suara mesin merasa seperti di neraka

Ia rindu hutannya
Ia rindu teman-temannya
Ia pun khawatir hutannya habis

Ia mengadu pada Tuhan agar menjaga hutannya
Ia tak mau hidup di luar
Ia mau hidup di alam bebas

Sang pohon memberikan nyawa padanya
Teman-temannya yang baik tak bisa ia lupakan

Peniti Benang minta di ajari komputer
Karena malu pada pemipinnya
Dan orang-orang mulai mempertanyakannya
Apa yang bisa ia lakukan untuk menjaga hutan dan melindungi ?

Ia sekolah dan belajar baca tulis dan berhitung
Agar tak di tipu
Soal surat perjanjian tanah misalnya

Menjaga hutan memang sulit sekali
Orang pemerintah saja tak bisa
Apalagi saya yang baru bisa baca tulis dan hitung



Tanam Tanam Siram Siram
Iwan Fals
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)

Tanam tanam tanam kita menanam
Tanam pohon kehidupan
Kita tanam masa depan

Tanam tanam tanam kita menanam
Jangan lupa disiram
Yang sudah kita tanam

Siram siram siram yo kita siram
Apa yang kita tanam
Ya mesti kita siram

Tanam tanam pohon kehidupan
Siram siram sirami dengan sayang
Tanam tanam tanam masa depan
Benalu benalu kita bersihkan

Biarkan anak cucu kita belajar dibawah pohon
Biarkan anak cucu kita menghirup udara segar
Biarkan mereka tumbuh bersama hijaunya daun
Jangan biarkan mereka mati dimakan hama kehidupan

Tanam tanam tanam ... siram
Tanam tanam tanam ... oi
Tanam tanam tanam ... siram
Tanam tanam tanam

Pohon Untuk Kehidupan
Iwan Fals
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)

Hari baru telah datang menjelang
Kehidupan terus berjalan
Pohon-pohon jadikan teman
Kehidupan agar tak terhenti

Bukalah hati
Rentangkan tanganmu
Bumi luas terbentang

Satukan hati
Tanam tak henti
Pohon untuk kehidupan

Di hatiku ada pohon
Di hatimu ada pohon
Pohon untuk kehidupan

Tentram damai
Hidup rukun saling percaya
Hijau rindang sekitar kita

Andai esok kiamat tiba
Tanam pohon jangan di tunda
Terus tanam jangan berhenti

Alam lestari
Hidup tak bakal berhenti

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Lirik: Kumpulan Lirik Ekslusif (Belum/Tidak Dikasetkan)

Kemarau
Iwan Fals


Kemarau pasti datang
Tak mungkin ditentang
Tanah kering kerontang
Ilalang terbakar
Kehidupan merindukan air

Hawa panas sampai ke sumsum
Amarah mencoba menembus hari
Tergoda bertahan
Tergoda melawan
Kekalutan melanda situasi resah

Kemarau di hati butuh dimengerti
Karena air sulit dicari
Kemarau di hati butuh dimengerti

Kemarahan menjalar berpijar pijar
Karena api datang menyambar nyambar

Berlomba, berlari
Terkapar, terinjak injak

Mengalir, bencana
Menahun, berulang

Meleleh air mata jangan disimpan
Menggantikan hujan yang diharapkan
Meleleh air mata jangan disimpan
Biarkan membasahi tanah hitam tercinta

Lapar tercampak diujung malam
Bulan bintang cemerlang hanya menyaksikan
Hukum alam berjalan menggilas ludah
Hukum Tuhan katakan “Sabar!”


Lagu Sedih
Iwan Fals

Lagu sedih anak perawan
Menunggu pacarnya datang
Didepan sebuah pertokoan
Dibawah halte penuh coretan

Lagu sedih perjaka ting ting
Ingin disebut jagoan
Melihat temannya terkapar
Mati didalam comberan

Kisah hari hari kota besar
Menghiasi hati yang diburu
Habis disapu industri
Merubah hati menjadi mesin

Lagu sedih
Berbuih buih
Lapar sayang
Ingin disayang

Lagu sedih ibu yang sepi
Sebab suaminya bosan
Mengharap belaian sayang
Yang tulus penuh pengertian

Lagu sedih bapak yang angkuh
Sebab pekerjaannya kisruh
Pergi ketempat hiburan
Menghamburkan uang curian

Kisah hari hari kota besar
Menghiasi hati yang diburu
Habis disapu industri
Merubah hati menjadi mesin

Lagu sedih
Berbuih buih
Lapar sayang
Ingin disayang

Lagu sedih
Semakin perih
Haus sayang
Ingin disayang


Kembali Ke Masa Lalu
Iwan Fals

Aku ingin kembali ke masa lalu
Berjalan dari warung ke warung
Berjalan dari rumah ke rumah
Berada disetiap tempat sampah
Begadang, main gitar, mabuk, nyanyi
Setelah itu bercanda dengan para pelacur

Aku ingin kembali ke masa lalu
Ke masa kesalahan menjadi kebanggaan
Waktu itu aku bebas aku lepas
Aku bisa teriak sekeras aku suka
Aku bisa menangis secengeng aku mau
Langkahku ringan rasanya terbang

Aku paling suka mencari perhatian
Segala cara aku lakukan
Tak ada beban tak ada dosa
Tak ada yang aku risaukan
Paling paling hanya hari depan
Dan dituduh P K I


Joned
Iwan Fals (1993)

( Lagu ini dibawakan pada ‘Konser Humor Musim Panas’ di TIM Jakarta 1993. Lagu tentang prajurit tua yg disingkirkan alias veteran )

Sakit hati prajurit tua Mohamad Joned
Sumpah serapah yang keluar 'monyet'
Nasibnya sial
Karirnya sial

Puluhan tahun dia lewati
Puluhan tahun dia mengabdi
Kepala buat kaki
Jurit Joned bersabarlah sampai mati

Oii jangan frustasi
Oii badanmu kurus nanti
Oii jangan iri
Jurit Joned emang mereka turunan 'nyomet'

Kembanglah sang otak
Geraklah bergerak
Bangkitlah sang nyali
Jurit Joned menyanyi lagi

Kembanglah sang otak
Geraklah bergerak
Bangkitlah sang nyali
Jurit Joned menyanyi lagi

Aua aua..au

Yang pasti hidup ini keras
Tabahlah terimalah
Lindas melindas sudah lepas landas
Lepas landas sudah tergilas gilas

Joned awas ada BOM….
Joned awas ada BOM….
Joned awas ada BOM….

Sakit hati prajurit tua Mohamad Joned
Sumpah serapah yg keluar 'monyet'
Nasibnya sial
Karirnya sial

Puluhan tahun dia lewati
Puluhan tahun dia mengabdi
Jurit Joned bersabarlah sampai mati

Jangan frustasi
Jangan iri
Jurit Joned emang mereka turunan 'MONYET'


Mencari Kata-Kata
Iwan Fals (1998)

(lagu ini dinyanyikan saat jumpa pers di depan wartawan pada tahun 1988 sebelum konser di Batang)

Kehidupan seorang manusia selalu melamun
Dan apa yang dilamunkan
Apa yang dilamunkan itu salah satu terwujud
Seperti lamunanku yang mencari kata-kata

Bangun tidur layaknya seorang petani
Kalau petani mengambil cangkul
Aku mengambil gitar dan mencari kata-kata
Dan selalu mencari kata-kata

Kata-kata sangat bermanfaat bagiku
Dan kata-kata yang membuat kehidupanku terwujud

Mencari kata-kata
Dan selalu mencari kata-kata
Tiap hari aku mencari kata-kata
Mencari kata-kata



Anissa
Iwan Fals (1986)

(Lagu ini seharusnya ada di album “Aku Sayang Kamu” (1986) tapi karena liriknya yang terlalu keras maka pihak MUSICA tidak berani menampilkan lagu tersebut. Coba cek dicover pada bagian penata musik ada kata - kata Anissa. Namun lagu ini sempat diputar di stasiun radio di Jakarta)

April pertama kali aku mulai rasa
Diperut istriku ada nafas
Saat gelisah marah dan takut menyatu
Dua belas hari aku dijamu polisi melulu

Namun semua lewatlah sudah
Batin ibu dan ayahmu selamat
Sementara Tuhan tetap teruskan niatnya
Berkembanglah benih di rahim istriku

Juli bulan keempat amuk api di Penjaringan
Hanguskan jiwa saudaramu nak
Dua puluh ribu orang dikotak katik taktik
Namun benarkah taktik hanya isyu

Tetapi ayah tak sanggup berbuat apa - apa
Sebabnya engkau tahu ayah bukan Superman
Jiwaku yang merintih melihat mereka yang gusar
Walau begitu api kian membesar

Dua belas September bulan berikutnya
Saat degup jantungmu semakin jelas
Di Tanjung Priok sana ada orang marah
Penjuru Jakarta dicumbu resah

Sementara setelah itu
Semua orang takut buang hajat juga takut
Begitu banyak kantong plastik yang tersebar
Siap janjikan maut disetiap jengkal tanah air kita

Akhir Oktober tujuh bulan usiamu
Tanpa sajen rujak tujuh rupa
Bagaimana mungkin adakan selamatan
Banyak pasar yang tutup sebab Cilandak meledak (kena mortir)

Anakku nomor dua cukup istimewa
Waktu dalam perut semua orang pada ribut
Banyaknya peristiwa menyambut tangismu
Sadarilah sadari sadarilah oh... Anissa

Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu

Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu


Sketsa Setan Yang Bisu
Iwan Fals (single 2000)

(dibawakan live pada munas Oi tahun 2000)

Transaksi narkoba ada dimana – mana
Di perkampungan, di perumahan, di pesantren, di sekolahan
Di tempat hiburan, di kejaksaan bahkan di dalam penjara sekalipun
Bagai wabah buktinya pun bercecaran di mana – mana

Operasi narkoba apakah benar – benar bisa menyelesaikan persoalan
Atau bahkan bukan malah menjadi bagian dari promosi
Narkoba adalah gaya hidup, narkoba adalah ajang bisnis
Untuk sebagian orang, narkoba adalah jalan keluar
Dari hidup yang kian hari bertambah sumpek

Bagi para pecandu, narkobalah tuhannya
Bagi para bandar, narkoba adalah bisnis yang menggiurkan
Bagi para penegak hukum, narkoba adalah ceperan yang vital
Bagi para produser, apa sih maksudnya ?

Narkoba harus ditata, agar bisa jadi devisa
Devisa jasmani, devisa rohani, devisa Negara Indonesia
Narkoba harus bersuara, punya saluran yang resmi

Agar semuanya bisa menjadi lebih jernih
Dan tidak menjadi setan membisu

Lagu ini lagu bekas pecandu
Semoga bisa menjadi solusi
Narkoba perlu pemecahan yang bermutu
Agar tidak menjadi perang abadi


Repot Nasi (sami mawon)
Iwan Fals (single 2005)

(dibawakan live di Leuwinanggung pada acara Reuni Oi 10 – 11 September 2005)

Aku mendengar suara, tak ada wajahnya
Seribu doa – doa di atas kepala
Mencari suara dari dalam qalbu
Sulit rasanya kudengar suaranya ... kudengar suara
Hanya sampai dijakun saja ... Repot nasi !!!!!

Mencari kata – kata
Mencari kata – kata
Entah dimana apakah menempel di langit – langit tenda ???
Mencari teman dalam bersilat lidah

Mencari suara
Mencari suara
Tak ada makna menyanyi saja ... menari saja
Leher bergerak pun tak apa

Tapi sebelum tidur jangan lupa berdoa
Kadang – kadang sembuhkan luka dalam diri
Doa apa saja ... nyanyi apa saja
Doa atau nyanyi .... sami mawon

Ribuan kilo ribuan kilo sekilo seribu
Ada langka seribu ... ada langka pertama
Sebelum kedua sebelum ketiga sebelum keempat sebelum kelima
Semoga mimpi indah

Mencari kata – kata ... mencari suara
Ternyata tak perlu dicari, Ia datang sendiri
Seperti warna – warni dalam lukisan kita
Ia melukis sendiri ... ia bercerita sendiri

Ia .. ia .. ia.. aku dan kau sama ... sami mawon
Mencari kata – kata tak ada koma tak ada isi
Tak ada tanda seru
Tak tanda tanya tanda kutif pun tak apa – apa
Mencari kata – kata ternyata cape juga



Maumere
Iwan Fals (Single 1993)

(Dinyanyikan di acara lelang buat Flores, 24 Januari 1993)

Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur bersedih
Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur menangis
Sika ngada ende Flores Timur menangis

Lagu sedih nyanyian sedih
Irama sedih tarian sedih
Irama sedih tarian sedih

Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur bersedih dan menangis
Badai tsunami dan gempa bumi

Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur bersedih dan menangis
Pikiran - pikiran kotor menyingkirlah
Hati yang kotor menyingkirlah
Maumere ... Maumere ...


Malam Sunyi
Iwan Fals / Al-Zastrouw Ngatawi (Single)

(Dinyanyikan live di TVRI di era paceklik album Iwan Fals)

Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih
Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih

Malam hening sejuk sunyi
Langit cerah menaungi
Atap kehidupan nyata
Tak tembus terpandang mata

Ini sajadah panjangku
Tunduk sujud menghadap-Mu
Bisikan asma yang agung
Taqarub mengharap ridho-Mu

Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih
Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih

Pancaran nur suci gerbang pengampunan
Sembah sujudku hanya pada-Mu
Jasad mengitari lingkaran yang suci
Hidup matiku hanya untuk-Mu

Allaahumma sholli wasallim wabarik alaih
Allaahumma sholli wasallim wabarik alaih

Pancaran nur suci gerbang pengampunan
Sembah sujudku hanya pada-Mu

Jasad mengitari lingkaran yang suci
Hidup matiku hanya untuk-Mu

Yaa Rabbi
Hidup matiku sembah sujudku hanya untuk-Mu


Kapal Bau Pesing
Iwan Fals (Single)

Kereta didorong matahari menghadap bulan
Orang orang tidur di gelandang kapal
Lampu lampu suar kerlap kerlip
Memberi isyarat

Mengepung imaji
Warnanya kuning dan hijau
Yang lain mengintip dari jauh

Tukang foto yang foto
Peluit kapal berbunyi
Bulan sabit pindah ke samping
Bentuknya seperti celurit melentang

Laut kotor sampah plastik limbah kaleng menari
Kapal bau pesing
Suara mesinnya seperti air mendidih
Suara mesinnya seperti air mendidih

Tali kapal dilempar
Orang orang bergegas turun
Nelayan kali menjaring ikan di kali berkali kali
Berjalan di berebatu yang lain
Kadang kadang tubuhnya setengah badan basah terendam

Di air tenang ia melempar jaring
Sebab biasanya di sana ikan ikan berenang
Dari celah celah batu ikan mengintip
Nelayan kali mandi di air deras
Dari tadi ikan belum juga didapat

Penggali pasir menggali berkali kali
Ada yang tua ada yang muda
Kemudian pasir dipisah pisah
Atas bak truk terbuka mengangkutnya ke toko

Anak anak kecil ada yang menyelam berkali kali
Sambil bercanda setelah memancing berkali kali

Aku menjemur pakaian di atas batu
Pikiran dan perasaanku dipenuhi oleh air kali
Mengambang mencari makan melawan arus berkelompok


Makna Hidup Ini
Iwan Fals (Single)

Aku tak mengerti aku tak mengerti
Apa sesungguhnya makna hidup ini
Semua yang terjadi seperti serupa
Pagi yang bernyanyi akhirnya harus pergi

Aku nyatanya tak berdaya
Ingin mencoba mengerti walau tak mengerti
Harus kujalani harus tak mengeluh
Mungkin jawabannya
Adalah persoalan itu sendiri

yaya yaya yaya
yaya yaya yaya

Halau hangat tubuhku dan alunan lagu
Menemani aku dalam perjalanan
Menyebrangi sungai menerangi lautan bosan
Pasti kunikmati rasa sepi ini

Ingin ku membagi tapi tak berbagai
Keluh kesah ini milik aku sendiri
Nyanyian ini sekedar air untuk terbakar
Sebagai kaki pelepas hati yang selalu was was

Suara sang penyelamat untuk hidup sesaat
Masuk dari jendela di bawah pintu
Bangkitkan gairah bangkitkan jiwa yang tidur
Kenyataan hidup hampir saja redup



Selamat Tinggal Ramadhan
Iwan fals (Single)

Selamat tinggal ya Ramadhan
Bulan suci bulan yang penuh berkah
Bulan dimana kita kembali dilahirkan

Sebulan penuh kita berpuasa
Menahan haus menahan lapar
Menahan keinginan yang bagaikan kuda liar

Punguti pahala yang bertebaran
Pintu maaf terbuka lebar
Kini tertutup rapat sampai datang giliran

Oh ya Ramadhan kali ini
Terasa cepat sekali
Oh ya Ramadhan kali ini
Sepi dan sedihnya sampai kedalam tulang
Sepi dan sedihnya sampai kedalam tulang

DirahimMu ada ketenangan
Hangat disini dihati ini
Tapi mengapa pergi kami masih rindu

Akhirnya sampai di hari kemenangan
Hari dimana takbir membahana
Hari dimana setan setan dibebaskan

Oh ya bayi bayi yang dilahirkan
Akankah jadi santapan sang setan ?
Oh ya hantu hantu bergentayangan
Mencari jiwa yang dipenuhi dendam

Oh Tuhan tolonglah
Lindungi kami dari kekhilafan
Oh ya Tuhan tolonglah
Ramadhan mengetuk hati
Orang orang yang gila perang

Merdeka (Lagu Ulang Tahun)
Iwan fals (Single 1995)

(Lagu yang tidak dikomersilkan ini pernah ditayangkan di 5 stasiun TV dalam acara menyambut 50 tahun kemerdekaan RI)

Merdeka merdeka merdeka
Merdeka merdeka merdeka

Hatiku merdeka
Pikiranku merdeka
Hati dan pikiranku merdeka

Merdeka merdeka merdeka
Merdeka merdeka merdeka

Dari kebodohan
Dari kemiskinan
Dari ketakutan

Merdeka merdeka merdeka
Merdeka merdeka merdeka

Usiamu tak lagi muda
Untuk terus terusan terjajah
Jangan lagi membungkuk bungkuk
Agar dunia mengakuimu

Kami tak butuh itu

Berdirilah di kaki sendiri
Kami pasti menyertaimu
Merdekalah kamu
Merdeka yang sesungguh sungguhnya

Merdeka merdeka merdeka
Merdeka merdeka merdeka

Hatiku merdeka
Pikiranku merdeka
Hati dan pikiranku merdeka

Selamat ulang tahun kami doakan
Selamat ulang tahun sejahteralah
Selamat panjang umur tumpah darahku
Selamat panjang umur sejahteralah


Luka lama
Iwan Fals (Single)

Luka lama kambuh kembali
Semakin jelas
Semakin parah
Menjalar di setiap hari

Janji janji hilangkah kini
Hanya usap
Hanya sentuh telinga
Lalu pergi

Bahkan malam
Yang biasa singgah
Enggan menyapa
Pada sang bulan

Mimpi mimpi tak cantik lagi
Sejengkal melangkah
Bertambah nyeri
Luka

Kau paksa kami
Untuk menahan luka ini
Sedangkan kau
Sendiri telah lupa

Akan gaduhnya jerit
Akan busuknya derita
Akan hitamnya tangis
Akan kentalnya nanah

Dikaki kami yang labil melangkah


Harapan Tak Boleh Mati
Iwan Fals ( Single Tsunami Aceh 2004 )

Kepiting kecil diatas kasur
Terombang ambing mengikuti ombak
Kapal laut di trotoar jalan
Kesepian menunggu penumpang
Ada orang nyangkut diatap rumah
Motor dan mobilnya nyangsang di pohon

Doa sedih lagu sedih puisi sedih
Menghiasi televisi koran dan hari hari kami
Warnanya biru lebam kehitam hitaman
Baunya busuk merogoh sukma siapa saja
Sumbangan dan sukarelawan menumpuk
Kepanikan bertumpuk tumpuk

Balok balok kayu berceceran di jalanan
Sehabis menghantam siapapun
Ribuan bayi anak anak dan orang dewasa mati
Dan menjadi pengungsi di kota mati
Butuh waktu tahunan untuk menghidupi
Tapi ini semua kenyataan yang harus kita hadapi
Harapan tidak boleh mati
Walau masjid dipenuhi sampah dan orang mati

Oh negeriku sayang bangkit kembali
Jangan berkecil hati bangkit kembali
Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang
Ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang

Kepiting kecil diatas kasur
Terombang ambing mengikuti ombak
Kapal laut di trotoar jalan
Kesepian menunggu penumpang

Oh negeriku sayang bangkit kembali
Jangan berkecil hati bangkit kembali
Kau yang ditinggalkan tabahlah sayang
Ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang

Kepiting kecil diatas kasur
Terombang ambing mengikuti ombak


Saat Minggu Masih Pagi
Iwan Fals ( Single Tsunami Aceh 2004 )

Ribuan jiwa melayang pergi
Jutaan hati merintih pasti
Saat minggu masih pagi
Gempa dan tsunami menghantam negeri

Harta benda musnah bersama air mata
Bayi bayi lepas dari pangkuan ibunya
Tak ada lagi kata di hati mereka
Tinggal kepasrahan dan kepedihan

Lagi dan lagi bencana terpa kita
Setelah tsunami entah apa lagi
Entah apa lagi
Entah dimana lagi

Lagi dan lagi bencana terpa kita
Setelah tsunami entah apa lagi
Entah apa lagi
Entah dimana lagi

Tuhan ampunilah kami
Ampuni dosa dosa kami
Ampuni kesombongan kami
Ampuni bangsa kami
Terimalah disisiMu korban bencana ini

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Arsip Bulanan

Sejak Februari 2007

Web Site Hit Counters

falsmania sedang online