Lirik Singel Iwan Fals
Bunga Kehidupan
Iwan Fals (Single)
Tak ada waktu kita untuk berduka
Kenyataan ini tak bisa di hindari
Ayo hadapi tantangannya
Relakan kawan relalah
Semua ada hikmah
Kehancuran awal dari pertumbuhan
Semua sebab bunga kehidupan
Yang menangis hapus air mata mu
Kepedihan awal dari kebahagiaan
Tak ada waktu kita untuk berduka
Kenyataan ini tak bisa di hindari
Ayo hadapi tantangannya
Ikhlas kawan ikhlaslah
Semua ada hikmah
Ikhlaslah
Katakan Kita Rasakan
Iwan Fals & Artis Musica (Single)
Sisakan senyum
Sisihkan tawa
Ketika tangis terdengar
Cakar telinga kita
Hangatkan surya
Didarah ini
Relakan untuk mereka
Agar air mata pergi
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Katakan cinta
Rasakan duka
Katakan pasti kita rasakan
Segala penderitaan
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Percayalah Kasih
Iwan Fals, Jockie & Vina Panduwinata (Single)
Engkau datang
Saat bintang bintang ramah tersenyum
Malam pun terasa hangat
Kurasa ini didalam hati
Percayalah
Engkau datang
Saat sinar rembulan menyentuh tubuhku
Belaian lembut angin malam
Membawa sejuta kisah cinta
Percayalah kasih
Hadirlah kau
Kala diriku tak mampu berfikir
Senyummu membawa damai
Segala rasa gundah dihati
Menghilang pergi
Buang segala keraguan itu
Dan lupakan saja
Dengarkan isi hatiku sayang
Demi kepastian
Tak terasa begitu
Cepat waktu berlalu
Buahkan cerita indah
Jangan kita hancurkan
Mimpi mimpi yang hampir menjelma
Nyata
Tak kusangka
Engkau yang biasanya diam pasrah
Ternyata mampu berkata
Pergilah kau pergi dari sisiku
Lupakan aku
Maaf kasih
Sudah terlalu lama
Kita saling dusta
Maaf kasih
Tak mungkin ku bertahan
Semoga kau mengerti
Apapun yang kan kau kerjakan
Tak mudah bagiku
Untuk begitu saja percaya
Dan semua berlalu
Bila itu maumu
Tak mungkin kuhalangi
Apa yang kau kan ingini
Hanya satu pintaku
Sudahkah kau sadari
Betapa sia sianya waktu
Yang selama ini
Telah kita lalui
Penuh rasa cinta
Menangis
Iwan Fals & Franky S. (Single)
Malam malam di beranda
Menyanyikan malam
Denting gitar dan serangga
Menjaring kegalauan
Gesekan angin di daun
Mengajak untuk merenung
Cerita akhir tahun
Kegelapan menyelimuti
Bulan bintang tak bersinar
Awan mendung menutupi
Cahaya yang ditunggu
Kegelisahan yang menahun
Dan keluh kesah yang mewabah
Bilakah terhapus
Kemarin seorang ibu menangis
Memeluk bendera diatap rumahnya
Kemarin anaknya menangis
Melihat bapaknya menangis
Kemarin halilintar menangis
Kemarin lautan menangis
Kemarin bunga-bunga menangis
Kemarin anak negeri menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Kemarin oh oh menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Di Bawah Tiang Bendera
Iwan Fals, Franky S, Ian Antono & Artis Musica (Single 1996)
( Lagu ini tidak direkam untuk diedarkan secara komersial, melainkan hanya dibuat klipnya sebagai proyek "penyuluhan" bagi masyarakat. Diciptakan pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.)
Kita adalah saudara
Dari rahim ibu pertiwi
Ditempa oleh gelombang
Dibesarkan jaman
Di bawah tiang bendera
Dulu kita bisa bersama
Dari cerita yang ada
Kita bisa saling percaya
Yakin dalam melangkah
Lewati badai sejarah
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Mari kita renungkan
Lalu kita bertanya
Benarkah kita manusia
Benarkah ber Tuhan
Katakan aku cinta kau
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Oh
Iwan Fals & Fajar Budiman (Album Single 1994)
Aku tak tahu pasti
Apa isi hatinya
Bencikah dia padaku
Muakkah dia kepadaku
Tapi dia selalu ramah
Senyumnya menjamah
Menyentuh keinginanku
Untuk bergumul dengan hidupnya
Aduh lidah menjadi kelu
Ketika aku akan bicara
Mengungkap isi hati ini
Mengungkap hasratku ini
Malang hati
Bersemayam didada sang pengecut
Kalah wibawa
Kalah prabawa
Oh susahnya hidup
Urusan hati belum selesai
Rumah tetangga digusur raksasa
Pengusaha zaman merdeka
Air mata tetangga
Banjiri kepedihan rasaku
Suaranya gemuruh
Memecah ketentraman bumi
Aku tak tahu
Aku tak tahu
Yang aku tahu
Aku tak tahu
Orang Pinggiran
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995)
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Didalam lingkaran
Berputar putar
Kembali kepinggiran
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Bukan pemalas
Orang pinggiran
Pekerja keras
Orang pinggiran
Tidak mengeluh
Orang pinggiran
Terus melenguh
Terminal
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1994)
Hangatnya matahari
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?
Haruskah Pergi
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Sering aku merasa
Tak mengerti dengan apa yang ada
Melihat dari kegelapan
Mencoba mengurai makna
Begitu banyak yang terjadi
Begitu banyak yang tak kupahami
Orang saling membenci
Membunuh dan melukai
Perang masih terjadi
Bencana bertubi tubi
Kerinduan tercampak
Kesepian merajai
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Air mata nyaris jatuh
Di pelataran rumah yang teduh
Ayat-MU terkapar
Di lemari lemari berdebu
Ada apa gerangan
Mengapa mesti tergesa gesa
Tak bisakah tenang
Menikmati bulan penuh dan bintang
Lalu mengarungi waktu
Dengan lapar yang menyakitkan
Menyikapi semua
Dengan kesabaran
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Selancar
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Tak bisakah kita menerimanya
Sebagai satu kenyataan yang harus dihadapi
Tak bisakah kita bergembira karenanya
Agar hidup yang singkat ini jadi berarti
Selancari hidup sepanjang hari
Tarian maut bermahkota matahari
Menuju pantai kebahagiaan
Bersama hati yang suci
Kita rindukan ini semua
Lantas kenapa kita mesti bersedih
Bukankah ini yang kita cari
Semenjak purba hingga kini
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Pak Tua ( Elpamas )
Karya: Pitat Haeng ‘aka’ Iwan Fals ( Single )
Kamu yang sudah tua apa kabarmu?
Katanya baru sembuh katanya sakit
Jantung ginjal dan encok sedikit saraf
Hati hati pak tua istirahatlah
Diluar banyak angin
Kamu yang murah senyum memegang perut
Badanmu semakin tambun memandang langit
Hari menjelang maghrib pak tua ngantuk
Istri manis menunggu istirahatlah
Diluar banyak angin
Pak tua sudahlah
Engkau sudah terlihat lelah oh ya
Pak tua sudahlah
Kami mampu untuk bekerja oh ya
Pak tua oh oh oh
Tidur pak?
Lagu Pemanjat
Iwan Fals ( Album Lagu Pemanjat 1996 )
Antara hidup dan mati
Tak kan pernah aku kembali
Niatku sudah terpatri
Antara hidup dan mati
Darah keringat di batu
Terikat tali kehidupan
Rasa takut dan ragu-ragu
Mengundang dewa kematian
Berada di ketinggian
Menjawab segala tekanan
Angin kencang sebagai godaan
Kita harus mampu bertahan
Lagu pemanjat
Bukan lagu orang sekarat
Lagu pemanjat
Lagu orang yang kuat
Lagu pemanjat
Bukan hanya sekedar kuat
Lagu pemanjat
Lagu jiwa yang liat
Dinding dingin tebing terjal
Terus melambai lambaikan tangannya
Memanggil aku untuk tetap memanjati
Kehidupan yang penuh dengan misteri
Sang jari menari
Jangan berhenti
Kupasrahkan diriku
DigenggamanMu
Sang nyali bernyanyi
Di ujung kaki
Kuikhlaskan hidupku
Ya kuikhlaskan
Mata Hati
Karya : Iwan Fals ( Album Single 1995 )
Dalam ku sendiri
Coba mengerti
Perjalanan ini
Tak terasa disini
Aku disampingmu
Begitu pasti
Yang tak kumengerti
Masih saja terasa sepi
Matahari yang beranjak pulang
Tinggal jingga tersisa di jiwa
Bintang bintang menyimpan kenangan
Kita diam tak bisa bicara
Hanya mata
Hanya hati
Hanya kamu
Hanya aku
Iwan Fals (Single)
Tak ada waktu kita untuk berduka
Kenyataan ini tak bisa di hindari
Ayo hadapi tantangannya
Relakan kawan relalah
Semua ada hikmah
Kehancuran awal dari pertumbuhan
Semua sebab bunga kehidupan
Yang menangis hapus air mata mu
Kepedihan awal dari kebahagiaan
Tak ada waktu kita untuk berduka
Kenyataan ini tak bisa di hindari
Ayo hadapi tantangannya
Ikhlas kawan ikhlaslah
Semua ada hikmah
Ikhlaslah
Katakan Kita Rasakan
Iwan Fals & Artis Musica (Single)
Sisakan senyum
Sisihkan tawa
Ketika tangis terdengar
Cakar telinga kita
Hangatkan surya
Didarah ini
Relakan untuk mereka
Agar air mata pergi
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Katakan cinta
Rasakan duka
Katakan pasti kita rasakan
Segala penderitaan
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Percayalah Kasih
Iwan Fals, Jockie & Vina Panduwinata (Single)
Engkau datang
Saat bintang bintang ramah tersenyum
Malam pun terasa hangat
Kurasa ini didalam hati
Percayalah
Engkau datang
Saat sinar rembulan menyentuh tubuhku
Belaian lembut angin malam
Membawa sejuta kisah cinta
Percayalah kasih
Hadirlah kau
Kala diriku tak mampu berfikir
Senyummu membawa damai
Segala rasa gundah dihati
Menghilang pergi
Buang segala keraguan itu
Dan lupakan saja
Dengarkan isi hatiku sayang
Demi kepastian
Tak terasa begitu
Cepat waktu berlalu
Buahkan cerita indah
Jangan kita hancurkan
Mimpi mimpi yang hampir menjelma
Nyata
Tak kusangka
Engkau yang biasanya diam pasrah
Ternyata mampu berkata
Pergilah kau pergi dari sisiku
Lupakan aku
Maaf kasih
Sudah terlalu lama
Kita saling dusta
Maaf kasih
Tak mungkin ku bertahan
Semoga kau mengerti
Apapun yang kan kau kerjakan
Tak mudah bagiku
Untuk begitu saja percaya
Dan semua berlalu
Bila itu maumu
Tak mungkin kuhalangi
Apa yang kau kan ingini
Hanya satu pintaku
Sudahkah kau sadari
Betapa sia sianya waktu
Yang selama ini
Telah kita lalui
Penuh rasa cinta
Menangis
Iwan Fals & Franky S. (Single)
Malam malam di beranda
Menyanyikan malam
Denting gitar dan serangga
Menjaring kegalauan
Gesekan angin di daun
Mengajak untuk merenung
Cerita akhir tahun
Kegelapan menyelimuti
Bulan bintang tak bersinar
Awan mendung menutupi
Cahaya yang ditunggu
Kegelisahan yang menahun
Dan keluh kesah yang mewabah
Bilakah terhapus
Kemarin seorang ibu menangis
Memeluk bendera diatap rumahnya
Kemarin anaknya menangis
Melihat bapaknya menangis
Kemarin halilintar menangis
Kemarin lautan menangis
Kemarin bunga-bunga menangis
Kemarin anak negeri menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Kemarin oh oh menangis
Kemarin anak-anak negeri menangis
Di Bawah Tiang Bendera
Iwan Fals, Franky S, Ian Antono & Artis Musica (Single 1996)
( Lagu ini tidak direkam untuk diedarkan secara komersial, melainkan hanya dibuat klipnya sebagai proyek "penyuluhan" bagi masyarakat. Diciptakan pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.)
Kita adalah saudara
Dari rahim ibu pertiwi
Ditempa oleh gelombang
Dibesarkan jaman
Di bawah tiang bendera
Dulu kita bisa bersama
Dari cerita yang ada
Kita bisa saling percaya
Yakin dalam melangkah
Lewati badai sejarah
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Mari kita renungkan
Lalu kita bertanya
Benarkah kita manusia
Benarkah ber Tuhan
Katakan aku cinta kau
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Oh
Iwan Fals & Fajar Budiman (Album Single 1994)
Aku tak tahu pasti
Apa isi hatinya
Bencikah dia padaku
Muakkah dia kepadaku
Tapi dia selalu ramah
Senyumnya menjamah
Menyentuh keinginanku
Untuk bergumul dengan hidupnya
Aduh lidah menjadi kelu
Ketika aku akan bicara
Mengungkap isi hati ini
Mengungkap hasratku ini
Malang hati
Bersemayam didada sang pengecut
Kalah wibawa
Kalah prabawa
Oh susahnya hidup
Urusan hati belum selesai
Rumah tetangga digusur raksasa
Pengusaha zaman merdeka
Air mata tetangga
Banjiri kepedihan rasaku
Suaranya gemuruh
Memecah ketentraman bumi
Aku tak tahu
Aku tak tahu
Yang aku tahu
Aku tak tahu
Orang Pinggiran
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995)
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Didalam lingkaran
Berputar putar
Kembali kepinggiran
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Bukan pemalas
Orang pinggiran
Pekerja keras
Orang pinggiran
Tidak mengeluh
Orang pinggiran
Terus melenguh
Terminal
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1994)
Hangatnya matahari
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?
Haruskah Pergi
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Sering aku merasa
Tak mengerti dengan apa yang ada
Melihat dari kegelapan
Mencoba mengurai makna
Begitu banyak yang terjadi
Begitu banyak yang tak kupahami
Orang saling membenci
Membunuh dan melukai
Perang masih terjadi
Bencana bertubi tubi
Kerinduan tercampak
Kesepian merajai
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Air mata nyaris jatuh
Di pelataran rumah yang teduh
Ayat-MU terkapar
Di lemari lemari berdebu
Ada apa gerangan
Mengapa mesti tergesa gesa
Tak bisakah tenang
Menikmati bulan penuh dan bintang
Lalu mengarungi waktu
Dengan lapar yang menyakitkan
Menyikapi semua
Dengan kesabaran
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Selancar
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Tak bisakah kita menerimanya
Sebagai satu kenyataan yang harus dihadapi
Tak bisakah kita bergembira karenanya
Agar hidup yang singkat ini jadi berarti
Selancari hidup sepanjang hari
Tarian maut bermahkota matahari
Menuju pantai kebahagiaan
Bersama hati yang suci
Kita rindukan ini semua
Lantas kenapa kita mesti bersedih
Bukankah ini yang kita cari
Semenjak purba hingga kini
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Pak Tua ( Elpamas )
Karya: Pitat Haeng ‘aka’ Iwan Fals ( Single )
Kamu yang sudah tua apa kabarmu?
Katanya baru sembuh katanya sakit
Jantung ginjal dan encok sedikit saraf
Hati hati pak tua istirahatlah
Diluar banyak angin
Kamu yang murah senyum memegang perut
Badanmu semakin tambun memandang langit
Hari menjelang maghrib pak tua ngantuk
Istri manis menunggu istirahatlah
Diluar banyak angin
Pak tua sudahlah
Engkau sudah terlihat lelah oh ya
Pak tua sudahlah
Kami mampu untuk bekerja oh ya
Pak tua oh oh oh
Tidur pak?
Lagu Pemanjat
Iwan Fals ( Album Lagu Pemanjat 1996 )
Antara hidup dan mati
Tak kan pernah aku kembali
Niatku sudah terpatri
Antara hidup dan mati
Darah keringat di batu
Terikat tali kehidupan
Rasa takut dan ragu-ragu
Mengundang dewa kematian
Berada di ketinggian
Menjawab segala tekanan
Angin kencang sebagai godaan
Kita harus mampu bertahan
Lagu pemanjat
Bukan lagu orang sekarat
Lagu pemanjat
Lagu orang yang kuat
Lagu pemanjat
Bukan hanya sekedar kuat
Lagu pemanjat
Lagu jiwa yang liat
Dinding dingin tebing terjal
Terus melambai lambaikan tangannya
Memanggil aku untuk tetap memanjati
Kehidupan yang penuh dengan misteri
Sang jari menari
Jangan berhenti
Kupasrahkan diriku
DigenggamanMu
Sang nyali bernyanyi
Di ujung kaki
Kuikhlaskan hidupku
Ya kuikhlaskan
Mata Hati
Karya : Iwan Fals ( Album Single 1995 )
Dalam ku sendiri
Coba mengerti
Perjalanan ini
Tak terasa disini
Aku disampingmu
Begitu pasti
Yang tak kumengerti
Masih saja terasa sepi
Matahari yang beranjak pulang
Tinggal jingga tersisa di jiwa
Bintang bintang menyimpan kenangan
Kita diam tak bisa bicara
Hanya mata
Hanya hati
Hanya kamu
Hanya aku
Labels: Lirik Singel
[Baca Selengkapnya]