| Data Diri | Biografi | Diskografi | Info Acara | Berita |  

    | 

« Kembali ke Muka | Iwan Fals : Masih banyak bayi yang tidak tahu bapa... » | Rahasia Langgeng Iwan Fals - Yos » | Iwan Fals di tvOne, Kamis 15 Oktober 2009 » | Iwan Fals dan Anak » | Selamat Melaksanakan Pilpres 2009 » | NEGERI YANG HILANG (SINGEL TERBARU 2009) » | Liputan Khusus Iwan Fals & Slank di Rolling Stone ... » | Wawancara Ekslusif Iwan Fals di Majalah TRAX edisi... » | Iwan Fals di Debat Capres & PRJ » | Iwan Fals di TVOne Rabu 8 April 2009 »

Coretan Sakit Hati Iwan Fals

Oleh : Adib Hidayat [Source : Rolling Stone]

[BERITA] Rosana Listanto atau akrab disapa mbak Yos, istri sekaligus manajer Iwan Fals menelpon saya untuk memberikan akses jalan masuk ke rumah Iwan Fals yang tidak melalui pintu depan. Namun akses ini lewat sebuah perumahan yang tidak dipasang petunjuk apapun untuk masuk ke lahan parkir lain dari rumah Iwan Fals di Leuwinanggung.

Saat saya tiba suasana sudah ramai, barisan mereka yang mengantri di depan loket mulai menyemut. Seperti biasa, banyak dari mereka yang membuka lapak dan menjual ragam bootleg merchandise Iwan Fals dan menggelar dagangan mereka. Dari mulai kaset bekas, foto asli yang di pigura, serta ratusan desain kaos Iwan Fals bajakan yang dibuat oleh mereka yang memanfaatkan konser yang digelar rutin tiap bulan ini sebagai pemasukan tambahan.

Kali ini tema yang diusung adalah ”Coretan di Dinding”, mengacu pada salah satu judul lagu terkenal Iwan Fals. Sabtu, 17 Oktober 2009 konser bulanan Iwan Fals & Band menghadirkan bintang tamu Tipe-X serta Tere. Tere, vokalis cantik ini baru saja melenggang ke senayan setelah dirinya secara pasti menjadi wakil rakyat dari Partai Demokrat. Konser bulanan Iwan Fals selalu menghadirkan kejutan lewat bintang tamu. ”Harusnya bintang tamu hari ini Naif, tapi mendadak mereka tidak bisa. Gigi yang jauh hari kami ajak juga tidak sesuai jadwalnya,” ujar Yos dalam pesan pendek kepada saya 2 hari sebelum konser pada hari Sabtu, 17 Oktober 2009 ini.

Tresno, vokalis Tipe-X tidak bisa menahan kegugupanya saat saya menjumpainya di belakang rumah Iwan Fals yang merangkap menjadi tempat makan dan berkumpul mereka yang mau tampil di konser bulanan di Leuwinanggung. Tresno boleh saja kenyang dengan ragam fans yang biasa dia temui di konser Tipe-X. Namun bertemu dengan OI (Penggemar Iwan Fals) di rumah Iwan Fals ibarat bertandang ke istana raja tetangga dan bertemu dengan sejumlah pasukan fanatiknya yang siap membela jika sang raja di repotkan oleh ulah tamu yang masih asing bagi mereka.

Totok Tewel menepuk pundak Tresno saat vokalis band yang memelihara jenggot ini bersiap hendak mengambil makan di ruang dalam rumah Iwan Fals. Waktu menunjukkan jam 15.15. Pertanda konser akan segera dimulai. Pihak PT Tiga Rambu, manajemen yang membawahi segala perkara bisnis Iwan Fals makin rapi dalam menyelenggarakan kegiatan bulanan ini. Selain kegiatan bakti sosial yang rutin dilakukan, tim inti yang terdiri dari para wanita hebat Yos, Titin, Kresnowati, Cikal, serta Silla ini juga yang aktif dalam bergerak ke segala penjuru untuk kegiatan bisnis Iwan Fals. Kresnowati membuka konser sore itu dengan memanggil beberapa wakil pemuda yang memiliki prestasi untuk sharing semngat dnegans meua yang hadir. Seperti konser biasanya di Leuwinanngung, suasana tersimak akrab dan bersahaja. Banyak yang membawa anak dan istri. Menggelar tikar di pinggir lapangan dekat panggung sambil membuka bekal mereka. Ini potret ”Libur Kecil Kaum Kusam”, seperti judul lagu Iwan Fals. Dengan tiket seharga Rp 40,000,- mereka bisa bertemu melepas penat dengan bertemu idola. Bertemu penyemangat jiwa. Pemicu semangat untuk berkarya dan berusaha.

Lagu ”Sarjana Muda” menjadi menu pembuka yang langsung menyihir sekitar 1000 penonton yang hadir. Kehilangan Cok Rampal & Sonata membuat peran gitaris pengganti Totok Tewel terasa begitu berpengaruh. Totok Tewel, gitaris band lawas El Pamas dan teman seangkatan Iwan Fals yang kenyang membantu proyek Swami, Kantata Takwa, sampai Dalbo ini tahu betul harus seperti apa musik yang seharusnya menjadi menu bagi Iwan Fals. Posisi diirnya banyak diakui mempengaruhi kinerja komposisi musik IwanFals. Dua hari sebelumnya, Iwan Fals membuktikan itu dalam konser live yang ditayangkan di Tvone dalam rangka pengumpulan dana korban gempa Padang. Malam itu di TVone, Iwan Fals berhasil menjual topi dan gitarnya 150 juta, juga lukisannya yang dibuat selepas Galang Rambu Anarki meninggal seharga 88 juta.

Kresnowati, orang lama yang banyak membantu Iwan Fals dan OI menghampiri saya saat saya duduk berbincang dnegan Yos & Cikal. ”Itu maskot dari pertunjukan-pertunjukan Iwan Fals!” katanya sambil menunjuk seorang lelaki lusuh berkepala botak mirip pengemis dengan kaos sangat butut compang-camping yang sudah tak karuan bentuknya. ”Orang itu selalu ada dimanapun Iwan Fals konser, dan baju lusuh yang dia pakai itu adalah baju almarhum Galang.”

Berturut-turut lagu ”Jangan Bicara”, ”Krisis Pemuda”, dan ”Panggilan Dari Gunung” membahana. Ada protes disana-sini yang terlontar setiap lagu dengan tema politis dan kritis itu menyeruak menjadi paduan suara massal sore itu. Apalagi saat lagu ”Balada Pengangguran” di bawakan. Iwan Fals berorasi lantang cukup lama bagai ketua buruh paling radikal meminta upah kenaikan gaji kepada majikan yang sewenang-wenang.

Entah Iwan Fals sengaja memperpanjang orasinya atau tidak, yang pasti sebelum ”Balada Pengangguran” dibawakan, Walikota Depok, Nurmahmudi Ismail hadir dan duduk dengan senyum khasnya itu di tempat VIP beserta deretan timnya. Pak Walikota cuma tersenyum masam saat Iwan Fals berorasi. Apalagi ketika ”Bento” menjadi medley dari nada-nada sakit hati yang dibawakan dengan aransmen musik yang mendekati akar rock. Peran Totok Tewel pastinya ini.

Sebelumnya Tipe-X hadir melakukan kolaborasi dengan Iwan Fals di lagu ”Mawar Hitam”. Saat anthem ska paling kondang se Indonesia ”Sakit Hati” dibawakan mereka para OI mulai hanyut dalam goyang pogo yang lama tak terlihat itu. Tipe-X kemudian melanjutkan sesi mereka dengan membawakan karya Iwan Fals dengan cukup apik, ”Temanku Punya Kawan.”

Tera sore itu kebagian membawakan lagu ”Kesepian Kita”, ”Tersenyumlah”, dan ”katakan Kita Rasakan,”. Tere yang satu jam setelah tampil menelpon ke handphone saya sangat berharap dirinya bisa berbuat sesuatu di wilayah kesenian dengan posisinya sekarang sebagai anggota dewan. Awal yang bagus tentunya, jika Tere bisa mengajak Iwan Fals untuk menghasilkan sesuatu yang berkaitan dengan kepedulian kesenian. Itu tentu luar biasa. Teringat akan komentar dari Makki, bassis Ungu saat terlibat pembicaraan tentang siapa yang layak menjadi lokomotif gerakan musik nasional. Dia menjawab, ”Jika Iwan Fals dan Slank sudah bersatu dan berbuat sesuatu. Gua yakin musisi yang lain akan ikut.” Itu pula kenapa kami di Rolling Stone pernah menjadikan dua mesin politik rock & roll Indonesia itu dalam sebuah cover story.

Konser sore itu diakhiri sebelum magrib tiba dengan berturut-turut lagu monumental seperti ”Paman Doblang”, ”Rajawali”, dan tembang sedih ”B encana Alam.” Konser memang sejak 4 bulan lalu diakhiri lebih cepat, itu memang yang ingin dimaui oleh Iwan Fals & Tiga Rambu. ”Banyak yang protes tetangga kalau kelar acaranya dekat dengan magrib, menggangu ibadah” kata Iwan Fals. Rencananya konser akrab di PanggungKita di Leuwinangung akan dilaksanakan kembali tangga 15 November 2009. {} ***

Labels:

[Baca Selengkapnya]

Arsip Bulanan

Sejak Februari 2007

Web Site Hit Counters

falsmania sedang online