Pembunuh Munir Harus Segera Diungkap!
[BERITA] Munir, sang pendekar itu telah lama pergi, tapi tidak dengan segala kebaikan dan ketelandanannya. Perjuangannya untuk membela kemanusiaan tak kan pernah bisa dihapus ruang dan waktu.
Sungguh biadab orang yang telah merampas hidupnya. Kepergian Munir adalah duka bagi seluruh negeri.
Hingga kini pengungkapan kasus pembunuhan Munir belum juga berhasil. Kita semua berharap agar kasus ini segera diungkap dengan tuntas dan kepada para pelakunya diberikan hukuman yang setimpal.
Mengenang Munir, lagu Iwan Fals berikut ini yang khusus didedikasikan untuk Munir, begitu menyentuh hati. Mari kita sama-sama merenung. Kepada sang pembunuh Munir dan otaknya, menyerahlah!!!
PULANGLAH
lagu untuk alm. Munir
(Iwan Fals - Album "50:50")
Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau
Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah persawahan
Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati [redaksi] ***
Sungguh biadab orang yang telah merampas hidupnya. Kepergian Munir adalah duka bagi seluruh negeri.
Hingga kini pengungkapan kasus pembunuhan Munir belum juga berhasil. Kita semua berharap agar kasus ini segera diungkap dengan tuntas dan kepada para pelakunya diberikan hukuman yang setimpal.
Mengenang Munir, lagu Iwan Fals berikut ini yang khusus didedikasikan untuk Munir, begitu menyentuh hati. Mari kita sama-sama merenung. Kepada sang pembunuh Munir dan otaknya, menyerahlah!!!
PULANGLAH
lagu untuk alm. Munir
(Iwan Fals - Album "50:50")
Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau
Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah persawahan
Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati [redaksi] ***
Labels: Berita
[Baca Selengkapnya]