[BERITA] Akhirnya film "Kantata Takwa" selesai juga, setelah 18 tahun terkenti. Informasi ini diperoleh dari millis Naratama TV, dengan pengirim Gotot Prakoso (sutradara, penulis script dan produser "KantataTakwa" bersama Eros Djarot). Berikut informasinya:
Siapa Bisa Mengantar "Kantata Takwa" ke Bioskop?
Saya dan Eros Djarot baru menyelesaikan film yang kita shoot 18 tahun lalu, judulnya Kantata Takwa. Awalnya sebuah workshop yang melibatkan Setiawan Djody sang taipan saat itu!
Film ini dibuat pada masa Soeharto berkuasa. Tentu karena sebuah workshop, yang di dalamnya ada WS Rendra, Iwan Fals, Sawung Jabo, Jocky Suryoprayogo, Eros Djarot, saya Gotot Prakosa, Slamet Rahardjo Djarot, Chalid Arifin (almarhum), Soetomo Gonodosoebrata (almarhum) jadinya ya cukup seru. Malah sempat saat mendokumentasikan show Kantata Takwa di Stadion Senayan tahun 1991, kami dibantu 30 kameramen. Hampir semua kameramen Indonesia berkumpul membantu kami, di antaranya Tantra Suryadi, Hary Simon, Bambang Supriyadi, Monod, Ray Supriyadi, Roy Lolang, Yadi Sugandi sampai Judy Datau juga ikut membantu.
Film ini hampir dinyatakan tak ada rimbanya, karena saking lamanya belum jadi walau ada sang taipan Djody yang dalam proses berkeseniannya suatu saat pingin mengikuti konvensi jadi Presiden RI, tetapi tentu saja tak berhasil, Partai kan urusannya lain. Eros juga membuat partai, dan film tetap saya tekuni, pokoknya film ini harus jadi, walau hanya dengan digital.
Memang Eros kemudian membantu menyelesaikan film ini dan pendek kata bisa release dengan digital, berdurasi 70 menit jadi. Film kemudian diputar untuk para pemain, di antaran mas Willy, (Rendra), Jabo, Jocky, Totok Tewel dan Clara Sinta (anak Rendra yang memerankan wanita berjilbnab dalam film ini), yang sangat dominan perannya karena tokoh ini adalah saksi ketidakadilan pemerintah saat itu yang digambarkan secara simbolistik, tidak secara langsung tetapi metaforis.
Tanggal 9 April lalu, film dalam bentuk digital dilaunching secara international di Singapore International Film Festival 2008. Kemudian semenjak itu, film ini telah diminta ke berbagai festival internasional, dan jadwalnya cukup padat hingga bulan Agustus tahun 2009.
Yang saya ingin dapat respon bantuan adalah apakah ada yang tertarik memberi sponsor untuk dilakukan roadshow ke 30 kampus di Indonesia? Tim saya (termasuk diantaranya Aria Kusumadewa) yang akan melakukan road show selain pemutaran film juga ada diskusi dan workshop film pendek atau film alternatif.
Film Kantata Takwa walau isinya awalnya dokumentasi kegiatan mentas dan berkarya dari para musisi dan pembaca puisi, teater Bengkel Teater Rendra, pada akhirnya menjadi film Alternatif, film eksperimental, ada sentuhan dokumenter, tetapi ada juga perwujudan fiksinya.
Intinya saya dan kawan-kawan pingin film ini diputar secara apresiatif, tetapi juga jangan terlalu banyak nomboknya, karena selama ini nomboknya sudah terlalu besar untuk menunggu 18 tahun produksui. Apapun perjalanan film ini dari ide hingga release dan berkelana tentu sebuah alternatif perkembang film Indonesia.
Dari redaksi: Siapa yang berani membawa film ini ke bioskop untuk dapat dinikmati penikmat film di seluruh Indonesia. Atau barangkali stasiun televisi? [source: atmojo widi/red] ***
Labels: Berita
[Baca Selengkapnya]
beli vcd/dvdnya dimana ya? atau nonton di bioskop mana? 21 nyetel nggak?
Komentar dari Anonymous | September 27, 2008 at 4:05 AM
apa udah launching vcdnya?
Pengen beli vcd n nontonnya neh.....
Komentar dari aan | March 12, 2009 at 12:22 PM
salut untuk eros djarot,iwan fals, setiawan djody, sawung jabo...smuanya deh....
Komentar dari aan | March 12, 2009 at 12:24 PM