Album Baru "Keseimbangan", Memaknai Kehidupan
Oleh : Ukon Ahmad Furkon
[KUPAS ALBUM] Gebrakan di tahun 2010, Iwan Fals meluncurkan album baru secara independen. Di bawah bendera Fals Record dan PT Tiga Rambu, Iwan pun menempuh jalur penjualan yang tidak biasa: datang langsung ke kediamannya di Leuwinanggung, atau pesan melalui internet/sms/telepon dengan sistem pembayaran transfer bank dan kemudian kaset/CD dikirim melalui layanan jasa hantar barang.
Dibandingkan dengan sistem penjualan secara konvensional melalui toko kaset, tentu sistem ini agak membuat ribet bagi para calon pembeli. Namun, ada beberapa keuntungan yang dipetik Iwan. Keuntungan itu, saya rasa, bukan pada soal menekan pembajakan. Para pembajak yang semakin tak tahu diri itu, tidak akan mampu diatasi dengan sistem penjualan apapun, kecuali dengan penegakan hukum.
Yang menjadi keuntungan dari sistem ini: (1) Iwan akan memiliki basis data tentang penikmat musiknya yang loyal, dari mulai nama hingga alamatnya; (2) Iwan akan bisa mengontrol angka penjualan dengan akurat (selama ini dengan sistem konvensional distributor/perusahaan rekaman menyampaikan angka penjualan, tapi belum tentu seakurat dengan menjual sendiri).
Sistem penjualan non-konvensional ini akan menjadi lebih memudahkan para pembeli jika terdapat pilihan penggunaan sistem on-line murni: yakni pemesanan secara murni online (mengisi form isian melalui web) serta membayarnya pun secara online: melalui internet banking atau credit card.
Kembali ke albumnya sendiri, “Keseimbangan” sesuai judul albumnya, menawarkan pilihan yang beragam, mulai dari tema filosofi kehidupan dan kemanusiaan (Suhu, Ayolah Mulai, Aku Menyayangimu), religi/spiritual (Ya Allah Kami, ^O^), lingkungan (Hutanku, Pohon untuk Kehidupan, Tanam Siram Tanam), olahraga (Sepakbola), interaksi manusia dengan teknologi (Kuda Cokelatku), tokoh (Jenderal Tua, Malahayati). Pesan yang ingin disampaikan sepertinya: jika kita ingin seimbang dalam hidup kuncinya adalah (1) berpegang kepada Tuhan, (2) selalu peka terhadap kehidupan dan kemanusiaan, (3) peduli dengan lingkungan, (4) tak lupa berolahraga, (5) memanfaatkan teknologi secara bijak, dan (6) senantiasai mengambil hikmah dari para tokoh/kejadian terdahulu.
Dari sisi aransemen yang sepenuhnya digarap Iwan Fals & Band, album “Keseimbangan” menawarkan garapan yang lebih kuat dan berwarna dibanding garapan aransemen Iwan Fals & Band di album “50:50”. Ini sepertinya tak lepas dari masuknya kembali Totok Tewel memperkuat musik Iwan. Kecuali lagu “Ayolah Mulai” dan “Sepakbola” yang punya gaya berturut dan aransemen yang mungkin kurang familiar di telinga pop, aransemen lagu-lagu lainnya bisa masuk ke telinga banyak kalangan. Lagu yang saya rasa paling menonjol baik dari sisi aransemen maupun pesan adalah : “Suhu”, “Ya Allah Kami”, “^O^", “Aku Menyayangimu”, dan “Kuda Cokelatku”.
Point plus lain di album ini adalah cover dan bungkus kaset/CD yang digarap dengan profesional dan menarik oleh Heri hito.com, sangat berbeda dengan album “50:50” yang desain covernya seperti dibuat dengan alakadarnya. Point plus ini semestinya mendorong penikmat musik untuk tidak membeli album bajakan, karena di CD/kaset bajakan tentu tidak akan dibungkus dengan kualitas dan kelengkapan cover CD/kaset orisinal.
Agar bisa lebih mengundang penikmat musik membeli album orisinal, akan sangat baik jika ke depan PT Tiga Rambu juga menyisipkan merchandise ekslusif Iwan Fals satu paket bersama CD/kaset. Merchandise-nya bisa berupa stiker, kaos, dll yang saya rasa ongkos produksinya tidak begitu mahal.
Selamat kepada Iwan Fals dan terus berkarya.
Daftar Lagu :
Suhu, Ya Allah Kami, Hutanku, Pohon untuk Kehidupan, Tanam Siram Tanam, Ayolah Mulai, Aku Menyayangimu, ^O^, Sepakbola, Kuda Cokelatku, Jenderal Tua, Malahayati.
Musisi pendukung:
Iwan Fals (gitar akustik), Heirrie Buchaery (bass), Edi Daromi (keyboard), Totok Tewel (gitar), Deni Kurniawan (drum). Backing vocal : seluruh musisi dan Rossana Listanto (pada lagu ^O^). ***
[KUPAS ALBUM] Gebrakan di tahun 2010, Iwan Fals meluncurkan album baru secara independen. Di bawah bendera Fals Record dan PT Tiga Rambu, Iwan pun menempuh jalur penjualan yang tidak biasa: datang langsung ke kediamannya di Leuwinanggung, atau pesan melalui internet/sms/telepon dengan sistem pembayaran transfer bank dan kemudian kaset/CD dikirim melalui layanan jasa hantar barang.
Dibandingkan dengan sistem penjualan secara konvensional melalui toko kaset, tentu sistem ini agak membuat ribet bagi para calon pembeli. Namun, ada beberapa keuntungan yang dipetik Iwan. Keuntungan itu, saya rasa, bukan pada soal menekan pembajakan. Para pembajak yang semakin tak tahu diri itu, tidak akan mampu diatasi dengan sistem penjualan apapun, kecuali dengan penegakan hukum.
Yang menjadi keuntungan dari sistem ini: (1) Iwan akan memiliki basis data tentang penikmat musiknya yang loyal, dari mulai nama hingga alamatnya; (2) Iwan akan bisa mengontrol angka penjualan dengan akurat (selama ini dengan sistem konvensional distributor/perusahaan rekaman menyampaikan angka penjualan, tapi belum tentu seakurat dengan menjual sendiri).
Sistem penjualan non-konvensional ini akan menjadi lebih memudahkan para pembeli jika terdapat pilihan penggunaan sistem on-line murni: yakni pemesanan secara murni online (mengisi form isian melalui web) serta membayarnya pun secara online: melalui internet banking atau credit card.
Kembali ke albumnya sendiri, “Keseimbangan” sesuai judul albumnya, menawarkan pilihan yang beragam, mulai dari tema filosofi kehidupan dan kemanusiaan (Suhu, Ayolah Mulai, Aku Menyayangimu), religi/spiritual (Ya Allah Kami, ^O^), lingkungan (Hutanku, Pohon untuk Kehidupan, Tanam Siram Tanam), olahraga (Sepakbola), interaksi manusia dengan teknologi (Kuda Cokelatku), tokoh (Jenderal Tua, Malahayati). Pesan yang ingin disampaikan sepertinya: jika kita ingin seimbang dalam hidup kuncinya adalah (1) berpegang kepada Tuhan, (2) selalu peka terhadap kehidupan dan kemanusiaan, (3) peduli dengan lingkungan, (4) tak lupa berolahraga, (5) memanfaatkan teknologi secara bijak, dan (6) senantiasai mengambil hikmah dari para tokoh/kejadian terdahulu.
Dari sisi aransemen yang sepenuhnya digarap Iwan Fals & Band, album “Keseimbangan” menawarkan garapan yang lebih kuat dan berwarna dibanding garapan aransemen Iwan Fals & Band di album “50:50”. Ini sepertinya tak lepas dari masuknya kembali Totok Tewel memperkuat musik Iwan. Kecuali lagu “Ayolah Mulai” dan “Sepakbola” yang punya gaya berturut dan aransemen yang mungkin kurang familiar di telinga pop, aransemen lagu-lagu lainnya bisa masuk ke telinga banyak kalangan. Lagu yang saya rasa paling menonjol baik dari sisi aransemen maupun pesan adalah : “Suhu”, “Ya Allah Kami”, “^O^", “Aku Menyayangimu”, dan “Kuda Cokelatku”.
Point plus lain di album ini adalah cover dan bungkus kaset/CD yang digarap dengan profesional dan menarik oleh Heri hito.com, sangat berbeda dengan album “50:50” yang desain covernya seperti dibuat dengan alakadarnya. Point plus ini semestinya mendorong penikmat musik untuk tidak membeli album bajakan, karena di CD/kaset bajakan tentu tidak akan dibungkus dengan kualitas dan kelengkapan cover CD/kaset orisinal.
Agar bisa lebih mengundang penikmat musik membeli album orisinal, akan sangat baik jika ke depan PT Tiga Rambu juga menyisipkan merchandise ekslusif Iwan Fals satu paket bersama CD/kaset. Merchandise-nya bisa berupa stiker, kaos, dll yang saya rasa ongkos produksinya tidak begitu mahal.
Selamat kepada Iwan Fals dan terus berkarya.
Daftar Lagu :
Suhu, Ya Allah Kami, Hutanku, Pohon untuk Kehidupan, Tanam Siram Tanam, Ayolah Mulai, Aku Menyayangimu, ^O^, Sepakbola, Kuda Cokelatku, Jenderal Tua, Malahayati.
Musisi pendukung:
Iwan Fals (gitar akustik), Heirrie Buchaery (bass), Edi Daromi (keyboard), Totok Tewel (gitar), Deni Kurniawan (drum). Backing vocal : seluruh musisi dan Rossana Listanto (pada lagu ^O^). ***
Labels: Artikel, Kupas Album
[Baca Selengkapnya]
bang iwan mw nanya nech..
bang apa judul lagu bang iwan fals yg sering saya dengar di metro tv,yg liriknya jeritan di depan hidung mu
Komentar dari edho | March 31, 2011 at 7:39 AM