Iwan Fals dan Musuh Terbesar Manusia
Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri! Revolusi harus dimulai dari diri sendiri!
[ARTIKEL] Itulah dua potong kalimat (yang masih teringat) yang diserukan Iwan Fals pada saat manggung pada sebuah acara di Surabaya. Di saat masih ada orang yang menganggap orang lain yang berbeda agama, warna kulit, ras, dan suku adalah musuh yang harus dikalahkan, tetapi tidak menyadari bahwa musuh yang sebenarnya adalah dirinya sendiri yang masih diliputi hawa nafsu dan keserakahan, maka sungguh membahagiakan mengetahui tokoh terkenal seperti Iwan Fals bisa berpikir dan berseru seperti yang dilakukannya di tengah menyanyikan lagu Bongkar itu.
Makanya aku jadi penasaran ingin bertanya lebih lanjut kepada Iwan Fals mengenai seruannya itu. Tidak mendapat kesempatan bertanya ketika di dalam Press Room (karena terlalu banyak yang bertanya), membuat aku harus mencegatnya di pintu keluar. Untunglah ia cukup ramah dan mau berhenti sejenak untuk menjawab sedikit pertanyaanku:
Apakah seruan tadi itu dibuat karena berkaitan dengan tema acara atau memang sudah ada pemikiran sebelumnya dari Mas Iwan?
“Sebelumnya udah ada, (lantas) ditebelin di sini. Karena ini kesempatan yang penting untuk bicara (soal) itu!”
Apakah hal itu sudah menjadi the way of life-nya Mas Iwan?
“Ya, mudah-mudahan begitu tapi gak gampang!”
Setuju! Memang gak gampang. Menyadarinya sebagai musuh yang sebenarnya saja tidak mudah, apalagi mengalahkannya. Dan aku pun teringat kata-kata seorang bijak:
Walaupun seseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran,
namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri.
Menaklukkan diri sendiri sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan mahluk lain;
orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri. [oleh: Benny Chandra] ***
[ARTIKEL] Itulah dua potong kalimat (yang masih teringat) yang diserukan Iwan Fals pada saat manggung pada sebuah acara di Surabaya. Di saat masih ada orang yang menganggap orang lain yang berbeda agama, warna kulit, ras, dan suku adalah musuh yang harus dikalahkan, tetapi tidak menyadari bahwa musuh yang sebenarnya adalah dirinya sendiri yang masih diliputi hawa nafsu dan keserakahan, maka sungguh membahagiakan mengetahui tokoh terkenal seperti Iwan Fals bisa berpikir dan berseru seperti yang dilakukannya di tengah menyanyikan lagu Bongkar itu.
Makanya aku jadi penasaran ingin bertanya lebih lanjut kepada Iwan Fals mengenai seruannya itu. Tidak mendapat kesempatan bertanya ketika di dalam Press Room (karena terlalu banyak yang bertanya), membuat aku harus mencegatnya di pintu keluar. Untunglah ia cukup ramah dan mau berhenti sejenak untuk menjawab sedikit pertanyaanku:
Apakah seruan tadi itu dibuat karena berkaitan dengan tema acara atau memang sudah ada pemikiran sebelumnya dari Mas Iwan?
“Sebelumnya udah ada, (lantas) ditebelin di sini. Karena ini kesempatan yang penting untuk bicara (soal) itu!”
Apakah hal itu sudah menjadi the way of life-nya Mas Iwan?
“Ya, mudah-mudahan begitu tapi gak gampang!”
Setuju! Memang gak gampang. Menyadarinya sebagai musuh yang sebenarnya saja tidak mudah, apalagi mengalahkannya. Dan aku pun teringat kata-kata seorang bijak:
Walaupun seseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran,
namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri.
Menaklukkan diri sendiri sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan mahluk lain;
orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri. [oleh: Benny Chandra] ***
Labels: Artikel
[Baca Selengkapnya]